BPF Malang

Image

Best Profit | Dinamika Pasar Minyak: Perkiraan dan Tantangan dalam Menghadapi Kekhawatiran Pasokan

Best Profit (12/12) – Minyak, sebagai salah satu komoditas utama yang menggerakkan ekonomi global, kembali menjadi sorotan utama dengan pergerakan mendekati level terendah dalam lima bulan. Kekhawatiran tentang kelebihan pasokan menguat setelah janji OPEC+ untuk mempertahankan dan memperdalam pengurangan produksi gagal menghentikan penurunan harga.

Penurunan dan Proyeksi Harga Minyak

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) saat ini berada di kisaran di atas $71 per barel, sementara minyak acuan global Brent mendekati angka $76. Selama tujuh minggu terakhir, harga minyak telah mengalami penurunan terpanjang sejak 2018, menyusut sekitar seperlima sejak akhir September. Dari sisi permintaan, pertumbuhan konsumsi di Tiongkok diproyeksikan melambat tahun depan, ditambah dengan kemungkinan resesi di AS.

Baca Juga : Emas Turun di Bawah $2.000: Analisis Terhadap Pergerakan Terkini

Baca Juga : Optimisme AS Mendorong Bursa Tokyo: Nikkei 225 dan Topix Membuka Lebih Tinggi

Tantangan yang Dihadapi OPEC+ dan Dampaknya pada Pasar

Kepercayaan terhadap konsistensi anggota aliansi OPEC+ dalam mematuhi kesepakatan pengurangan produksi menjadi salah satu aspek utama yang mempengaruhi pergerakan harga minyak. Selain itu, peningkatan produksi dari negara-negara di luar OPEC+—terutama Amerika—telah menambah ketidakpastian terhadap stabilitas pasar.

Pasar minyak saat ini tengah mengawasi dengan cermat beberapa gambaran pasar yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Badan Informasi Energi (EIA) akan merilis perkiraan jangka pendeknya pada hari Selasa, diikuti oleh OPEC pada hari berikutnya, dan Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Kamis. best profit

Proyeksi dan Tindak Lanjut Pasar

WTI untuk pengiriman Januari mencatatkan kenaikan sebesar 0,1% menjadi $71,40 per barel, menunjukkan sedikit kenaikan pada pasar Asia. Sementara itu, Brent untuk penyelesaian Februari mengalami kenaikan sebesar 0,3%, mencapai angka $76,03 per barel pada hari Senin. Kondisi pasar yang rapuh dan dipenuhi oleh ketidakpastian memicu kehati-hatian di antara pelaku pasar.

Kesimpulan

Minyak, sebagai salah satu komoditas utama dalam dinamika ekonomi global, menghadapi tantangan serius terkait kelebihan pasokan. Perjanjian OPEC+ untuk mempertahankan pengurangan produksi belum mampu menahan penurunan harga, dipicu oleh kekhawatiran akan surplus yang semakin meluas. Pelaku pasar akan memperhatikan dengan seksama laporan-laporan terkait pasar yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, sambil menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve yang dianggap memiliki dampak signifikan pada arah pergerakan harga minyak. best profit