BPF Malang

Image

Best Profit | Emas Berakhir dengan Kerugian Meski Dolar Melemah karena Meningkatnya Imbal Hasil

Best Profit (11/1) – Pada hari tersebut, emas untuk penyerahan Februari mengalami penurunan sebesar US$5,20, menutup perdagangan di level US$2.027,80 per ons. Meskipun dolar melemah, dengan indeks dolar ICE turun 0,18 poin menjadi 102,38, emas tidak mampu menghindari kerugian. Saxo Bank memberikan pandangan bahwa emas mengikuti pasang surut dolar, sementara kemerosotan Exchange Traded Fund (ETF) memainkan peran penting dalam menekan harga emas, mencapai level terendah baru dalam empat tahun.

Dampak Melemahnya Dolar terhadap Harga Emas

Dalam kondisi pasar normal, melemahnya nilai dolar cenderung mendukung harga emas. Namun, dalam kasus ini, meskipun dolar mengalami pelemahan, emas tidak mampu memanfaatkannya. Analis pasar mencatat bahwa indeks dolar ICE, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, tercatat turun 0,18 poin. Hal ini bisa diartikan bahwa emas tidak merespons secara positif terhadap pelemahan dolar, dan faktor-faktor lain turut berperan dalam menentukan arah pergerakan harga emas.

Baca Juga : Kenaikan 2% Harga Minyak Terkait Krisis Timur Tengah, Perhatian Terpusat pada Dampak Inflasi

Baca Juga : Penurunan Emas Beriringan dengan Penguatan Dolar Menyongsong Data Inflasi Minggu Ini

Pengaruh Imbal Hasil Treasury terhadap Harga Emas

Salah satu faktor yang ditekankan dalam penurunan harga emas adalah kenaikan imbal hasil treasury. Imbal hasil treasury yang lebih tinggi dianggap bearish bagi emas, karena logikanya investor dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi dengan berinvestasi dalam instrumen keuangan yang memberikan bunga, seperti obligasi. Kenaikan imbal hasil ini bisa mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa bunga.

Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,379%, mengalami kenaikan sebesar 0,8 basis poin. Sementara itu, imbal hasil obligasi sepuluh tahun naik sebesar 2,0 basis poin menjadi 4,035%. Kenaikan ini menjadi salah satu katalisator utama penurunan harga emas pada hari Rabu.

Analisis Saxo Bank tentang Pasar Emas

Menurut Saxo Bank, emas mengikuti pasang surut dolar, dan efek kemerosotan ETF yang mencapai level terendah dalam empat tahun turut membebani harga emas. Analis Saxo Bank kemungkinan melihat adanya dampak lebih lanjut dari kenaikan imbal hasil treasury, yang memberikan sinyal bearish bagi emas.

Saxo Bank juga mencatat bahwa pergerakan emas tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik, tetapi juga oleh dinamika pasar global. Ketidakpastian geopolitik, perubahan suku bunga, dan kebijakan moneter dari bank sentral dapat memainkan peran penting dalam menentukan arah harga emas di masa mendatang. best profit

Prospek Emas di Masa Mendatang

Dengan melihat pergerakan harga emas pada hari Rabu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, investor perlu memahami bahwa pasar emas memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Meskipun kondisi saat ini mungkin menunjukkan tekanan bearish, namun prospek emas di masa mendatang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Peningkatan imbal hasil treasury bisa menjadi faktor pendukung dolar, namun, ketidakpastian global dan potensi perubahan dalam kebijakan moneter bisa menciptakan situasi yang mendukung emas. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan berbagai faktor ini dengan hati-hati dan tidak hanya mengandalkan satu indikator atau kejadian pasar.

Kesimpulan

Pasar emas selalu menyajikan tantangan dan peluang yang unik. Pada hari Rabu, meskipun dolar melemah, emas mengalami penurunan harga. Kenaikan imbal hasil treasury menjadi faktor kunci dalam penurunan tersebut. Analisis dari Saxo Bank memberikan wawasan yang berharga terkait dinamika pasar emas.

Bagi investor, penting untuk tetap waspada terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi harga emas, termasuk kebijakan moneter, geopolitik, dan dinamika pasar global. Dengan memahami faktor-faktor ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan berpotensi menguntungkan di masa mendatang. best profit