Best Profit | Harga Minyak Stabil Setelah Produksi Libya Dilanjutkan
Best Profit (24/1) – Harga minyak sebagian besar bertahan pada Selasa (23/1) meskipun Libya memulai kembali produksi di ladang minyak utama dan produksi perlahan pulih di Dakota Utara setelah badai musim dingin.
Harga minyak global mengalami stabilitas relatif pada Selasa, dengan kontrak West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Maret kehilangan 39 sen atau 0,52%, berada di angka $74,37 per barel. Sementara itu, kontrak Brent untuk bulan Maret turun 51 sen atau 0,64%, mencapai $79,55 per barel.
Libya Kembali Berkontribusi pada Pasar Minyak Global
Libya, salah satu produsen minyak signifikan di dunia, memulai kembali produksi di ladang minyak Sharara pada hari Minggu. Kembalinya produksi Libya menambah pasokan global minyak, yang dapat memberikan tekanan pada harga minyak di pasar internasional.
Baca Juga : Kenaikan Harga Emas Menyambut Serangkaian Data AS pada Pekan Ini
Baca Juga : Harga Minyak WTI Meningkat Setelah Serangan Pesawat Tanpa Awak pada Akhir Pekan di Pelabuhan Baltik Rusia
Pemulihan Produksi di Dakota Utara Pasca Badai Musim Dingin
Di sisi lain, produksi minyak di Dakota Utara, salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di AS, mengalami pemulihan perlahan setelah badai musim dingin yang ekstrem. Data otoritas pipa negara menunjukkan bahwa produksi minyak pada hari Selasa mengalami penurunan menjadi 250.000 hingga 300.000 barel per hari. best profit
Tantangan dan Peluang di Pasar Minyak Global
Peristiwa-peristiwa ini mencerminkan dinamika kompleks di pasar minyak global. Kembalinya Libya ke panggung produksi menunjukkan potensi fluktuasi dalam pasokan minyak dunia, sementara pemulihan di Dakota Utara memberikan gambaran tentang ketahanan industri minyak terhadap tantangan cuaca ekstrem. Bagi pelaku pasar, ini menciptakan tantangan dan peluang baru yang perlu dihadapi dengan bijaksana.
Outlook Pasar dan Faktor-Faktor Penggerak Harga Minyak
Sementara harga minyak cenderung stabil pada saat ini, pelaku pasar harus terus memantau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga di masa depan. Ketidakpastian geopolitik, kebijakan produksi dari negara-negara produsen minyak utama, dan kondisi cuaca ekstrem tetap menjadi variabel penting yang dapat memicu fluktuasi harga minyak di pasar global. best profit