BPF Malang

Image

Best Profit | Ketahanan Emas di Tengah Rilis Data CPI

Best Profit (13/10) – Dalam dunia komoditas dan pasar, tidak asing lagi dengan gelombang dan arus data ekonomi. Belakangan ini, perhatian utama tertuju pada Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) dan dampaknya pada berbagai kelas aset. Emas, sering disebut sebagai investasi “aman,” telah menjadi subjek perhatian dan penyelidikan yang lebih intens karena rilis indikator ekonomi ini.

Perubahan Lanskap

Pada tanggal 13 Oktober 2023, pasar sekali lagi mendapati diri mereka dalam kontemplasi. Ini menyusul rilis data CPI, yang menunjukkan peningkatan sedikit lebih cepat dalam harga konsumen AS daripada yang diantisipasi oleh para ekonom. Pengungkapan ini memicu reaksi berantai di dunia keuangan.

Yield obligasi Treasury melonjak saat para investor merespons angka CPI yang tak terduga. Ketakutan akan inflasi yang lebih tinggi memicu kembali pertimbangan kebijakan moneter Federal Reserve. Tiba-tiba, prospek ketatnya kebijakan moneter kembali muncul di cakrawala. Prospek seperti itu awalnya mengarah pada penurunan spekulasi tentang kenaikan suku bunga seperempat poin nanti tahun ini.

Baca Juga : Kenaikan Harga Emas akibat Melemahnya Dolar AS

Baca Juga : Emas Kembali Naik Pada Permintaan Safe-Haven

Biasanya, kenaikan yield dan suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif pada aset yang tidak menghasilkan seperti emas batangan, yang cenderung bergerak berlawanan dengan dolar AS. Namun, emas berhasil melawan ekspektasi.

Kestabilan Emas

Secara mengejutkan, emas berhasil menjaga stabilitasnya bahkan setelah penurunan awal sebagai respons terhadap data CPI. Emas berada dalam jalur untuk mencatat kenaikan mingguan sekitar 2%, saat ia menguat pada awal pekan ini, terutama karena meningkatnya permintaan akan aset pelabuhan aman menyusul peristiwa geopolitik baru-baru ini. best profit

Pada pukul 07:11 pagi di Singapura, harga emas spot naik 0,1% menjadi $1.870,36 per ons. Sebaliknya, Indeks Bloomberg Dollar Spot tetap stabil, setelah melonjak sebanyak 0,7% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, perak tetap stabil, paladium mengalami kenaikan, dan platinum mengalami penurunan.

Demam Emas Terus Berlanjut

Saat para investor mempertimbangkan ulang strategi mereka menyusul data CPI, emas tampaknya tetap mempertahankan daya tariknya sebagai penyimpan nilai. Ini tidak lagi hanya tentang kekhawatiran inflasi; ketegangan geopolitik global, ketidakpastian ekonomi, dan fluktuasi mata uang tradisional semuanya telah berkontribusi pada permintaan akan emas.

Kenaikan harga emas baru-baru ini dimulai pada awal pekan setelah serangan Hamas terhadap Israel. Insiden ini memicu lari ke tempat perlindungan, yang lebih lanjut meningkatkan daya tarik emas sebagai aset pelabuhan aman.

Memanfaatkan Peluang

Para investor terus memantau kinerja emas dalam kondisi pasar yang dinamis ini. Sementara emas telah membuktikan ketahanan dan kapasitasnya untuk menghadapi badai ekonomi, sangat penting untuk tetap terinformasi dan beradaptasi dengan perubahan situasi.

Di saat ketidakpastian ekonomi dan volatilitas pasar, memiliki sebagian dari portofolio Anda dialokasikan untuk emas dapat bertindak sebagai lindung nilai terhadap potensi kerugian di kelas aset lainnya. Jika Anda sedang mempertimbangkan menambah atau memperluas kepemilikan emas Anda, berkonsultasilah dengan penasihat keuangan untuk menjelajahi strategi terbaik yang disesuaikan dengan tujuan investasi Anda.

Dunia keuangan tetap berubah, dan emas, sering dianggap sebagai barometer sentimen pasar, terus memainkan peran penting dalam portofolio investor. Saat kita menavigasi lanskap ekonomi yang selalu berubah, kilauan abadi emas layak untuk terus diawasi dengan cermat. best profit