BPF Malang

Image

Best Profit | Minyak Melangkah ke Pekan Paling Positif Sejak Oktober di Tengah Kenaikan Risiko Geopolitik

Best Profit (26/1) – Minyak mentah menghadapi kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober, dengan West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas $77 per barel setelah melonjak 3% dalam sesi sebelumnya. Faktor-faktor kunci yang memicu kenaikan ini melibatkan ketegangan geopolitik yang meningkat, penurunan stok minyak mentah AS, dan prospek stimulus tambahan di Tiongkok. Artikel ini akan membahas dinamika pasar minyak saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga, dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Ketegangan Geopolitik sebagai Pemicu Kenaikan Harga Minyak

Ketegangan di Timur Tengah menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga minyak mentah. Serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menambah ketidakpastian di pasar. Tujuan serangan adalah memaksa mereka untuk menghentikan serangan terhadap kapal komersial, menciptakan ketegangan yang dapat menghambat kelancaran pasokan minyak.

Baca Juga : Kenaikan Emas Berkat Penurunan Imbal Hasil Setelah Rilis PDB AS

Baca Juga : Minyak Terus Menguat Mendekati Posisi Puncaknya dalam Satu Bulan

Di samping itu, serangan terhadap kilang di Rusia yang terjadi seiring berlanjutnya perang di Ukraina turut mempengaruhi pasar minyak mentah. Ancaman terhadap infrastruktur minyak mentah menjadi perhatian utama, memicu kekhawatiran terkait kelangsungan pasokan global.

Berkurangnya Stok Minyak Mentah AS Menopang Harga

Peningkatan harga minyak juga didukung oleh berkurangnya stok minyak mentah AS dalam jumlah besar. Faktor ini memberikan sinyal bahwa permintaan terus meningkat, terutama di tengah pemulihan ekonomi global. Peningkatan permintaan ini, yang sejalan dengan berkurangnya stok, menciptakan dorongan positif bagi harga minyak mentah. best profit

Stimulus Tambahan di Tiongkok Mendukung Optimisme Pasar

Prospek stimulus tambahan di Tiongkok menjadi faktor penting lainnya yang menguatkan optimisme pasar terhadap harga minyak. Sebagai negara importir minyak mentah terbesar di dunia, langkah-langkah stimulus dari pemerintah Tiongkok dapat membantu menopang perekonomian dan mendorong permintaan minyak. Hal ini menjadi katalisator penting dalam kenaikan harga minyak di pasar global.

Dinamika Harga Minyak: WTI dan Brent

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret diperdagangkan 0,4% lebih rendah pada $77,07 per barel pada pukul 8:01 pagi di Singapura. Meskipun terjadi penurunan kecil, harga WTI tetap berada di atas level $77, menandakan ketahanan dalam kenaikan harga. Kenaikan sekitar 5% selama minggu ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap minyak mentah.

Brent, sebagai minyak acuan global, mencapai penutupan 3% lebih tinggi pada $82,43 per barel pada hari Kamis. Pergerakan ini membawa Brent ke level tertinggi dalam beberapa bulan, menunjukkan ketahanan dan kepercayaan pasar terhadap prospek minyak mentah.

Outlook dan Implikasi Global

Dengan kenaikan lebih dari 7% pada bulan Januari, harga minyak mentah menunjukkan kestabilan dan potensi pertumbuhan yang dapat berlanjut. Para investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan geopolitik, stok minyak mentah, dan kebijakan stimulus di berbagai negara.

Kenaikan harga minyak memiliki dampak yang luas, terutama pada ekonomi global yang masih dalam tahap pemulihan. Negara-negara produsen minyak dapat mengalami peningkatan pendapatan, sementara konsumen dan industri yang bergantung pada energi dapat menghadapi tekanan biaya tambahan.

Penutup: Dinamika Kompleks Pasar Minyak

Dalam dinamika kompleks pasar minyak, kenaikan harga mingguan terbesar sejak Oktober menciptakan sorotan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga. Dengan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, penurunan stok minyak mentah AS, dan stimulus ekonomi di Tiongkok, pasar minyak mentah masih akan menjadi fokus utama dalam beberapa waktu ke depan. Keberlanjutan tren kenaikan harga ini dan dampaknya terhadap ekonomi global akan terus menjadi topik perbincangan hangat di kalangan ekonom, analis, dan pelaku pasar. best profit