BPF Malang

Image

Best Profit | Minyak Melonjak saat Serangan Hamas terhadap Israel Membakar Ketegangan di Timur Tengah

Best Profit (9/10) – Dalam pembalikannya yang mendadak dan mengejutkan, serangan terbaru oleh Hamas terhadap Israel telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Timur Tengah dan dunia. Serangan ini, yang digambarkan sebagai yang paling signifikan dan paling berdarah dalam beberapa dekade, memiliki potensi untuk menyalakan bubuk mesiu ketegangan di wilayah yang menjadi tempat tinggal hampir sepertiga pasokan minyak dunia.

Harga Minyak Melonjak

Dampak langsung dari serangan tersebut adalah lonjakan harga minyak lebih dari 4%. Minyak West Texas Intermediate (WTI) melampaui angka $86 per barel, didorong oleh kembalinya premi risiko perang di pasar. Saat konflik memasuki hari ketiga, jumlah total korban tewas mencapai tonggak sejarah yang mengerikan, yakni 1.100 orang. Sementara itu, Amerika Serikat mengumumkan penempatan kapal perang ke wilayah tersebut, menambah ketegangan yang semakin meningkat.

Baca Juga : Penurunan Tajam Harga Minyak Mentah Global dalam 2 Hari Terakhir

Baca Juga : Mengapa Harga Emas Dunia Kembali Turun, Sekarang Dibanderol Seperti Ini

Wawasan Analis

Para analis dari ANZ Group Holdings Ltd., Brian Martin, dan Daniel Hynes, menyoroti, “Kunci bagi pasar adalah apakah konflik tetap terkendali atau menyebar ke wilayah lain, khususnya Arab Saudi. Awalnya, tampaknya pasar akan mengasumsikan bahwa situasi ini akan tetap terbatas dalam hal cakupan, durasi, dan konsekuensi terhadap harga minyak. Namun, volatilitas yang lebih tinggi diharapkan.”

Keprihatinan atas suku bunga tinggi dan pertumbuhan yang melambat telah mengaburkan prospek permintaan. best profit

Dinamika Washington-Tehran

Pusat perhatian sekarang bergeser ke implikasi yang lebih luas antara Washington dan Tehran setelah bulan-bulan hubungan yang memanas, pertukaran tahanan yang langka, dan pembebasan miliaran dolar yang dibekukan. Meskipun pengiriman minyak mentah dari Iran telah meningkat ke level tertinggi dalam lima tahun berkat izin diam-diam dari Amerika Serikat, konflik akhir pekan ini dapat mendorong pemerintahan Biden untuk mengatasi aliran tersebut dengan lebih agresif, potensial mengurangi pasokan dan meningkatkan harga.

Reaksi Pasar

WTI untuk pengiriman November melesat 3,9%, mencapai $86,00 per barel pada pukul 7:41 pagi di Singapura dan naik sebanyak 4,5% sebelumnya. Namun, kenaikan ini datang setelah kontrak tersebut mengalami penurunan hampir 9% pekan sebelumnya. Brent untuk pengiriman Desember naik 3,5%, mencapai $87,55 per barel.

Kesimpulan

Saat dunia memperhatikan perkembangan situasi yang cepat di Timur Tengah, menjadi jelas bahwa pasar energi sangat rentan terhadap ketegangan geopolitik. Sementara dampak langsung pada pasokan minyak tetap terbatas, potensi konflik yang lebih luas dan lebih lama mengintai di depan.

Investor dan peserta pasar harus berhati-hati, tetap memantau perkembangan di wilayah tersebut, dan dampak potensialnya terhadap harga minyak global. Di dunia yang penuh ketidakpastian, tetap terinformasi dan siap menghadapi fluktuasi pasar sangatlah penting. best profit