
Best Profit | Minyak mentah bertahan dari penurunan setelah pelanggaran teknis memicu aksi jual
Best Profit (26/2) – Minyak mengalami penurunan terbesar dalam tiga minggu setelah menembus rata-rata pergerakan utama, dengan harga masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat. Brent stabil di bawah $82 per barel setelah turun 2,5% pada hari Jumat, dengan West Texas Intermediate di atas $76. Kontrak berjangka merosot di bawah rata-rata pergerakan 200 hari pada sesi perdagangan terakhir minggu ini, memicu beberapa penjualan algoritmik.
Posisi Harga saat Ini
Setelah berbagai fluktuasi harga yang terjadi, harga minyak mentah saat ini diperdagangkan dalam kisaran kecil sekitar $3 selama dua minggu terakhir. Ketegangan di Timur Tengah dan pembatasan pasokan OPEC+ mengimbangi dampak peningkatan produksi dari luar kelompok tersebut, termasuk AS. OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksinya hingga kuartal berikutnya pada pertemuannya di bulan Maret.
Baca Juga : Nikkei 225 Melanjutkan Pencapaian Rekor Tertingginya dengan Pertumbuhan di Sektor Perdagangan Grosir
Baca Juga : Harga Minyak Melorot Dikarenakan Investor Menilai Ketatnya Pasar dan Lambatnya Permintaan
Gangguan di Afrika Utara
Sementara itu, di Afrika Utara, terdapat sedikit gangguan pada aliran dana dari Libya. Pengiriman dari ladang minyak Wafa yang berkapasitas 50.000 barel per hari dihentikan pada hari Minggu karena protes, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. Ini menunjukkan bahwa meskipun faktor-faktor global mempengaruhi pasar minyak secara signifikan, gejolak internal di negara-negara produsen minyak juga dapat memiliki dampak yang signifikan. best profit
Proyeksi Harga ke Depan
Analis pasar cenderung menunggu keputusan OPEC+ pada bulan Maret untuk menilai arah pergerakan harga minyak selanjutnya. Namun, ketidakpastian geopolitik terus menjadi faktor yang mempengaruhi pasar, seperti yang terjadi dengan gangguan di Libya.
Implikasi Terhadap Pasar Energi Global
Penurunan harga minyak mentah ini dapat memiliki implikasi yang luas terhadap pasar energi global. Di satu sisi, konsumen dapat mengharapkan potensi penurunan harga bahan bakar, yang dapat membantu mengurangi beban biaya mereka. Namun, bagi produsen minyak dan negara-negara yang sangat tergantung pada pendapatan dari ekspor minyak, penurunan harga dapat menjadi tantangan serius dalam menjaga stabilitas ekonomi mereka.
Kesimpulan
Dengan minyak mengalami penurunan terbesar dalam tiga minggu, pasar energi global terus menunjukkan ketidakpastian yang signifikan. Faktor-faktor seperti keputusan OPEC+, ketegangan geopolitik, dan gejolak internal di negara produsen minyak akan terus mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah ke depan. best profit