
Best Profit | Penurunan Harga Minyak Berhubungan dengan Penurunan Aktivitas Bisnis AS dan Pemulihan Ketenangan di Timur Tengah
Best Profit (25/4) – Pada hari Rabu (24/4), harga minyak mengalami penurunan sekitar 1%, dipicu oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pasar minyak global. Meskipun kekhawatiran terkait konflik di Timur Tengah mereda dan aktivitas bisnis di konsumen minyak terbesar di dunia melambat.
Penurunan Harga Minyak
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 73 sen, atau 0,83%, menjadi $87,69 per barel pada pukul 13:30 EDT (1730 GMT), sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 84 sen, atau 1,01%, menjadi $82,52. Penurunan ini menjadi sorotan utama di pasar minyak, membalikkan sebagian kenaikan harga Brent yang terjadi di awal pekan sebelumnya. Menurut Tim Snyder, seorang ekonom di Matador Economics, “Tampaknya fundamental perdagangan kita cenderung menuju sedikit penyesuaian di Timur Tengah.” Para analis bahkan memperkirakan batas atas harga Brent hanya mencapai $90 per barel.Penurunan Persediaan Minyak AS
Meskipun terjadi penurunan harga, penurunan persediaan minyak di AS memberikan dukungan bagi pasar minyak. Angka ini jauh di bawah ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 825.000 barel. Penurunan persediaan ini menunjukkan adanya permintaan yang relatif stabil di pasar minyak AS, meskipun fluktuasi harga masih terjadi. bestprofitDampak Terhadap Pasar Energi Global
- Stabilitas Pasar: Meskipun harga minyak mengalami fluktuasi, penurunan persediaan minyak di AS memberikan stabilitas pada pasar energi global. Permintaan yang tetap kuat di AS memberikan dukungan bagi harga minyak secara keseluruhan.
- Kekhawatiran Geopolitik: Meskipun terjadi deeskalasi antara Iran dan Israel, ketegangan di Timur Tengah tetap menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak. Ketidakpastian geopolitik ini dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan dalam jangka pendek.
- Analisis Goldman Sachs: Perkiraan penurunan harga minyak sebesar $5-10 per barel dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan bahwa faktor-faktor non-ekonomi, seperti ketegangan geopolitik, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harga minyak.