Bestprofit (1/11) – Pasar keuangan global saat ini sedang mengalami dinamika yang menarik, terutama dengan perkembangan terbaru dari Dolar AS. Greenback berada di jalur untuk mencatat bulan terbaiknya sejak September 2022, dipicu oleh ketahanan ekonomi AS yang terus menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Dalam konteks ini, mata uang lainnya juga menunjukkan pergerakan yang signifikan, termasuk Yen Jepang dan Pound Sterling. Artikel ini akan mengupas berbagai aspek yang mempengaruhi pergerakan mata uang ini serta dampaknya terhadap pasar global.
Ketahanan Ekonomi AS
Dolar AS terus menunjukkan kekuatan, sebagian besar berkat ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh berbagai indikator ekonomi. Salah satu indikator penting adalah ukuran inflasi dasar yang disukai oleh Federal Reserve, yang mencatatkan kenaikan bulanan terbesar sejak April. Ini mengindikasikan bahwa inflasi tetap menjadi tantangan bagi perekonomian, dan memperkuat argumen untuk laju pemangkasan suku bunga yang lebih lambat setelah pengurangan besar-besaran pada bulan lalu.
Keberhasilan sektor-sektor ekonomi tertentu, seperti manufaktur dan layanan, turut berkontribusi pada keyakinan investor bahwa perekonomian AS dapat bertahan meskipun menghadapi tantangan global. Investor kini lebih optimis bahwa Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga pada level yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, demi menjaga inflasi agar tidak melonjak lebih tinggi.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures
Pergerakan Yen Jepang
Sementara itu, Yen Jepang menunjukkan penguatan sebesar 1% setelah Bank Jepang (BOJ) mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan. Ini menjadi berita baik bagi pasar Jepang yang sebelumnya dihadapkan pada kebijakan moneter yang longgar selama bertahun-tahun. Dengan meningkatnya ekspektasi akan kenaikan suku bunga pada bulan Desember atau awal tahun depan, Yen diperkirakan akan terus bergerak positif terhadap Dolar AS.
Takafumi Onodera dari Mitsubishi UFJ Trust & Banking Corp. di New York menyatakan bahwa pasangan mata uang USD/JPY dapat bergerak menuju level 155 jika data penggajian nonpertanian yang dirilis pada hari Jumat mendatang melampaui ekspektasi. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sangat memperhatikan setiap sinyal dari BOJ dan data ekonomi AS yang akan datang.
Dampak pada Pasangan Mata Uang Lain
Pergerakan Dolar AS tidak hanya berdampak pada Yen, tetapi juga terhadap pasangan mata uang lainnya. Pasangan GBP/USD mengalami penurunan sebesar 0,6% menjadi 1,2882, yang merupakan level terlemah sejak pertengahan Agustus. Penurunan ini dipicu oleh aksi jual obligasi Inggris yang diperburuk oleh rencana pemerintah Buruh untuk melakukan pinjaman dan stimulus fiskal dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi di Inggris dapat memberikan tekanan tambahan pada Pound Sterling.
Di sisi lain, pasangan EUR/USD menunjukkan sedikit peningkatan sebesar 0,2% menjadi 1,0873. Meskipun terdapat tekanan inflasi di kawasan Euro, kenaikan harga konsumen sebesar 2% dari tahun lalu menunjukkan bahwa ekonomi Eropa juga sedang berusaha untuk pulih. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, dan pasar akan terus memantau kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) dalam beberapa bulan ke depan.
Kinerja Dolar Australia
Sementara itu, Dolar Australia mengalami penurunan yang signifikan dan termasuk dalam kategori mata uang dengan kinerja terburuk di G-10 terhadap Dolar AS selama bulan Oktober. Meskipun Dolar Australia sempat menahan penurunan sebelumnya, perdagangan tetap sedikit berubah di level 0,6571. Hal ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Australia, terutama di tengah gejolak pasar global dan ketegangan geopolitik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, perkembangan terkini di pasar mata uang menunjukkan bahwa Dolar AS tetap menjadi pemain utama berkat ketahanan ekonomi yang solid. Sementara itu, Yen Jepang dan pasangan mata uang lainnya juga menunjukkan reaksi yang signifikan terhadap kebijakan moneter dan indikator ekonomi yang sedang berlangsung. Investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan data ekonomi yang akan datang, terutama dari AS, karena ini dapat mempengaruhi arah pergerakan mata uang di bulan-bulan mendatang. Dengan pemulihan yang masih berlanjut, pasar akan terus beradaptasi dengan kondisi baru yang muncul.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!