
Bestprofit | Emas Melejit, Lewati $3.400 per Ounce
Bestprofit (22/4) – Senin, 21 April 2025 menjadi hari bersejarah bagi pasar logam mulia. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi, melampaui angka $3.400 per ounce di tengah pelemahan dolar AS dan kekhawatiran global terhadap ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Emas Capai Rekor Baru: Mencapai $3.430 di Awal Sesi
Harga emas spot naik signifikan sebesar 2,7%, diperdagangkan pada level $3.417,62 per ounce pada pukul 1:46 siang waktu ET. Bahkan, di awal sesi, emas sempat menyentuh puncaknya di angka $3.430,18—angka tertinggi sepanjang sejarah perdagangan emas.
Sementara itu, harga emas berjangka di Amerika Serikat juga mencatat lonjakan 2,9%, ditutup pada $3.425,30 per ounce. Ini mempertegas tren bullish yang terus mendorong harga emas ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam sejarah pasar logam mulia.
Bestprofit | Harga Emas Naik, Imbal Hasil Turun
Dolar Melemah: Pendorong Utama Kenaikan Harga Emas
Salah satu faktor utama di balik kenaikan harga emas ini adalah melemahnya dolar AS, yang jatuh ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Melemahnya greenback membuat emas—yang dihargai dalam dolar—menjadi lebih murah dan menarik bagi investor asing yang memegang mata uang lain.
Pelemahan ini terjadi setelah pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump yang mengkritik Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Komentar tersebut kembali mengguncang kepercayaan pasar terhadap stabilitas kebijakan moneter AS dan menambah tekanan pada nilai tukar dolar.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Memicu Permintaan Safe Haven
Ketegangan dagang yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga menjadi pendorong utama di balik lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Pemerintah Tiongkok secara terbuka menuduh Washington telah menyalahgunakan tarif dan memperingatkan negara-negara lain agar berhati-hati dalam menjalin kesepakatan ekonomi dengan AS.
Ketidakpastian mengenai arah kebijakan perdagangan global ini mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset-aset yang lebih stabil dan tahan terhadap gejolak ekonomi—dan emas adalah pilihan utama mereka.
“Karena ketegangan tarif terus meningkat, kami terus melihat harga emas bergerak naik sebagai respons terhadap aset yang aman,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures. “Akan ada kemunduran dan aksi ambil untung sesekali, tetapi tren dasarnya tetap naik.”
Kenaikan Spektakuler Emas Sejak Awal Tahun 2025
Kenaikan harga emas pada bulan April ini hanyalah kelanjutan dari tren bullish yang telah terbentuk sejak awal tahun. Emas telah mencatatkan kenaikan lebih dari $700 hanya dalam kurun waktu empat bulan, melonjak dari level sekitar $2.700 per ounce pada Januari 2025 hingga menembus $3.400 pada April.
Puncak sebelumnya dicapai pada hari Rabu minggu lalu, saat emas menembus $3.300. Momentum yang kuat kemudian mendorong harga naik hampir $100 dalam waktu beberapa hari saja, menunjukkan betapa cepat dan kuatnya sentimen pasar terhadap logam mulia ini.
Analis: Pasar Emas Mungkin Dekati Titik Puncak Jangka Pendek
Meski tren saat ini menunjukkan arah kenaikan yang konsisten, beberapa analis mulai memperingatkan bahwa reli besar-besaran ini bisa mendekati titik jenuh. Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menyebut bahwa lonjakan harian harga yang semakin besar adalah pertanda bahwa pasar emas mungkin sedang menuju puncaknya dalam jangka pendek.
“Pergerakan harga emas harian yang jauh lebih besar ini merupakan salah satu petunjuk awal bahwa kenaikan pasar yang sangat matang ini hampir mencapai klimaks dan bahwa puncak pasar jangka pendek mungkin sudah dekat, dari perspektif waktu, lebih dari perspektif harga,” jelas Wyckoff.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa tren jangka panjang tetap positif, mengingat kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Logam Mulia Lain: Perak Stabil, Platinum dan Paladium Melemah
Sementara emas mencatatkan performa luar biasa, logam mulia lainnya justru menunjukkan performa yang lebih datar, bahkan cenderung melemah. Harga perak spot tetap stabil di angka $32,60 per ounce. Platinum mengalami penurunan sebesar 0,6%, turun menjadi $961,61 per ounce. Sementara itu, paladium mencatatkan pelemahan paling tajam, turun 3% menjadi $934,25 per ounce.
Penurunan ini menunjukkan bahwa lonjakan harga emas lebih dipicu oleh faktor-faktor spesifik seperti pelemahan dolar dan krisis geopolitik, bukan karena penguatan menyeluruh di sektor logam mulia.
Arah Emas Selanjutnya: Antara Optimisme dan Kewaspadaan
Meskipun kenaikan harga emas terlihat spektakuler dan menjanjikan keuntungan bagi investor, tidak sedikit pihak yang menyarankan untuk tetap waspada. Volatilitas yang tinggi, kemungkinan aksi ambil untung, serta kebijakan moneter yang bisa berubah sewaktu-waktu membuat pasar emas tetap rentan terhadap koreksi mendadak.
Namun, selama ketidakpastian global—baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi makro—masih mendominasi, emas diperkirakan akan tetap menjadi aset pelindung utama bagi investor di seluruh dunia.