BPF Malang

Image

Bestprofit | Emas Turun Tipis Jelang Pemilu AS dan Keputusan Fed

Bestprofit (5/11) – Harga emas turun tipis pada pertengahan sore hari ini, disebabkan oleh ketidakpastian pasar yang tinggi menjelang dua peristiwa besar yang akan terjadi dalam waktu dekat: pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga dari Federal Reserve. Para pedagang dan investor tampaknya bersikap hati-hati, memperhatikan fluktuasi dolar AS serta imbal hasil obligasi yang cenderung turun. Berikut ini adalah penjelasan mendalam mengenai situasi ini, faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, dan bagaimana pasar bereaksi terhadap berbagai sentimen yang berkembang.

Harga Emas Turun Menjelang Pemilihan Presiden AS

Emas untuk pengiriman Desember terpantau turun sebesar US$3,00, mencapai harga US$2.746,20 per ons. Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar yang menjelang pemilihan presiden AS yang dijadwalkan pada hari Selasa, yang semakin mempengaruhi keputusan investasi para pedagang dan investor. Pemilu presiden AS kali ini menjadi perhatian global karena hasilnya dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian dunia, terutama dengan perbedaan tajam antara kandidat dari dua partai besar, yakni Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Kedua kandidat memiliki kebijakan ekonomi yang sangat berbeda, dan ini tentu saja memengaruhi prospek pasar keuangan, termasuk harga emas.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Persaingan Ketat Antara Donald Trump dan Kamala Harris

Jajak pendapat menunjukkan persaingan yang sangat ketat antara kedua kandidat tersebut. Kamala Harris, yang merupakan calon wakil presiden dari partai Demokrat, diperkirakan akan melanjutkan kebijakan ekonomi dari pemerintahan Presiden Joe Biden, yang cenderung fokus pada stimulus fiskal, investasi infrastruktur, serta kebijakan yang mendukung energi terbarukan dan perubahan iklim. Kemenangan Harris bisa jadi dianggap positif bagi pasar saham karena kelanjutan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi, meskipun ada kemungkinan dampak jangka panjang terhadap inflasi yang membuat investor mencari aset safe haven seperti emas. Sementara itu, Donald Trump dari Partai Republik menawarkan kebijakan ekonomi yang lebih proteksionis, dengan rencana untuk memberlakukan tarif impor secara menyeluruh. Kebijakan ini berpotensi memicu ketegangan perdagangan internasional, yang bisa mendorong ketidakpastian pasar global. Kemenangan Trump juga berpotensi menciptakan lebih banyak volatilitas, yang umumnya mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas.

Potensi Kerusuhan Politik Pasca Pemilu

Tidak hanya kebijakan ekonomi yang membedakan kedua kandidat, tetapi juga potensi kerusuhan politik pasca pemilu. Apabila hasil pemilu menjadi sengketa atau terdapat tuduhan kecurangan, hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan politik di AS, yang berpotensi meningkatkan permintaan untuk emas sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Keputusan Suku Bunga Federal Reserve: Fokus pada Penurunan Suku Bunga

Selain pemilihan presiden, keputusan suku bunga dari Federal Reserve yang akan diumumkan pada hari Kamis ini juga menjadi perhatian besar pasar. Komite Kebijakan Moneter (FOMC) Federal Reserve diperkirakan akan mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Hal ini mengikuti penurunan suku bunga sebelumnya yang sebesar 50 basis poin, yang dilakukan sebagai respons terhadap ketegangan ekonomi yang dihadapi AS.

Mengapa Penurunan Suku Bunga Memengaruhi Harga Emas?

Penurunan suku bunga cenderung memberikan dampak langsung terhadap harga emas. Secara umum, suku bunga yang lebih rendah menurunkan daya tarik aset yang menghasilkan bunga, seperti obligasi, dan meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ketika suku bunga turun, biaya peluang untuk memegang emas menjadi lebih rendah, sehingga lebih banyak investor yang beralih ke logam mulia ini sebagai instrumen investasi. Namun, pasar juga cenderung memperhatikan langkah-langkah kebijakan moneter lainnya dari Federal Reserve. Jika kebijakan yang diambil menunjukkan bahwa Fed masih sangat dovish, atau cenderung mendukung pelonggaran lebih lanjut, maka hal ini bisa memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. Sebaliknya, jika Federal Reserve memberikan sinyal untuk memperlambat penurunan suku bunga di masa mendatang, atau bahkan menaikkan suku bunga kembali, harga emas bisa tertekan karena daya tariknya sebagai aset yang tidak memberikan bunga akan menurun.

Pergerakan Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi AS

Selain kebijakan moneter, pergerakan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menjadi faktor penting yang memengaruhi harga emas. Dolar AS melemah menjelang pemilihan umum, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,41 poin menjadi 103,87. Pelemahan dolar ini memberikan dukungan bagi harga emas karena logam mulia ini dihargakan dalam dolar AS. Ketika dolar melemah, emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menunjukkan penurunan. Imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,189%, turun 3,5 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 7,9 basis poin menjadi 4,318%. Penurunan imbal hasil ini menunjukkan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneternya. Seiring dengan penurunan imbal hasil, investor cenderung mencari aset yang lebih aman dan stabil, seperti emas, yang cenderung menjadi pilihan utama ketika imbal hasil obligasi turun.

Analisis Pasar: Sentimen Hati-hati dan Ketidakpastian Global

Secara keseluruhan, para pedagang dan investor cenderung bersikap hati-hati menjelang pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve. Ketidakpastian mengenai hasil pemilu, kemungkinan kerusuhan politik, dan arah kebijakan moneter AS dalam beberapa bulan mendatang mendorong sentimen pasar yang berhati-hati. Emas, sebagai aset safe haven, dipandang sebagai pilihan yang aman di tengah ketidakpastian ini. Namun, meskipun harga emas turun tipis, investor tetap melihat logam mulia ini sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, terutama ketika imbal hasil obligasi menurun dan dolar AS melemah. Dalam jangka panjang, faktor-faktor ini kemungkinan akan tetap mendukung permintaan untuk emas, meskipun ada pergerakan harga jangka pendek yang dipengaruhi oleh berbagai dinamika pasar.

Kesimpulan: Ketidakpastian Pasar Menyebabkan Fluktuasi Harga Emas

Harga emas mengalami penurunan tipis pada pertengahan sore ini, tertekan oleh ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve. Kemenangan salah satu kandidat presiden akan memberikan dampak besar terhadap kebijakan ekonomi AS dan pasar keuangan global, sementara keputusan suku bunga Federal Reserve diperkirakan akan memberikan sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS. Meskipun harga emas turun, sentimen pasar yang hati-hati dan permintaan untuk aset safe haven tetap mendukung harga emas dalam jangka panjang.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!