BPF Malang

Image

Bestprofit | Harga Minyak Menguat di Tengah Risiko Pasokan

Bestprofit (17/10) – Harga minyak mengalami sedikit penguatan, seiring para pedagang mempertimbangkan potensi risiko pasokan dari Timur Tengah di tengah prospek permintaan global yang mulai melemah. Dengan ketegangan geopolitik yang meningkat dan data permintaan yang mengkhawatirkan, pasar minyak saat ini berada dalam fase ketidakpastian.

Kenaikan Harga Minyak West Texas Intermediate

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik mendekati $71 per barel setelah mengalami penurunan sebesar 0,3% pada hari Rabu. Sementara itu, harga minyak Brent ditutup sedikit lebih tinggi di atas $74 per barel. Meskipun ada kenaikan kecil ini, tekanan dari faktor-faktor eksternal tetap ada, dan para trader terus memantau perkembangan terbaru di wilayah Timur Tengah.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, terutama terkait serangan udara Israel di Lebanon dan kebocoran minyak yang dilaporkan oleh Iran dekat terminal ekspor utama, telah memicu kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan. Wilayah ini menyuplai sekitar sepertiga dari total minyak mentah dunia, sehingga setiap ketidakpastian di sana dapat berdampak signifikan terhadap harga minyak global. Meskipun Israel dilaporkan akan menghindari serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai respons terhadap serangan yang terjadi pada 1 Oktober, situasi tetap rentan. Ketidakpastian ini menciptakan dinamika yang kompleks, di mana pedagang harus menimbang risiko jangka pendek terhadap prospek permintaan yang lebih lemah.

Prospek Permintaan Global yang Lemah

Sementara ketegangan geopolitik menjadi faktor pendorong harga minyak, prospek permintaan global tampak kurang cerah. Badan Energi Internasional (IEA) telah memperingatkan bahwa jika tidak ada gangguan besar dalam arus pasokan, produksi yang meningkat dari negara-negara non-OPEC dan pertumbuhan permintaan yang lambat dapat menyebabkan surplus yang signifikan di pasar minyak pada tahun depan. Faktor-faktor seperti lambatnya pemulihan ekonomi di beberapa negara pengimpor besar, termasuk Tiongkok, berkontribusi terhadap kekhawatiran ini. Kekecewaan atas laporan kebijakan fiskal sebelumnya di Tiongkok semakin memicu kekhawatiran akan dampak pada permintaan minyak. Pasar akan menantikan laporan kebijakan perumahan yang akan datang dari Tiongkok untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Penurunan Stok Minyak Mentah AS

Sementara itu, sebuah kelompok industri melaporkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 1,6 juta barel minggu lalu. Jika data resmi yang dirilis pada Kamis malam mengonfirmasi penurunan ini, itu akan menjadi penurunan pertama dalam tiga minggu terakhir. Penurunan stok ini memberikan sedikit harapan bagi pasar, tetapi masih jauh dari cukup untuk mengimbangi ketidakpastian yang ada.

Pergerakan Harga dan Tindakan Pedagang

WTI untuk pengiriman November meningkat 0,5% menjadi $70,74 per barel pada pukul 7:29 pagi di Singapura. Sementara itu, Brent untuk pengiriman Desember ditutup sedikit berubah di angka $74,22 per barel. Para pedagang saat ini sangat waspada dan cenderung mengambil sikap defensif.

Kesimpulan

Harga minyak yang sedikit menguat di tengah risiko pasokan dan prospek permintaan global yang lemah mencerminkan ketidakpastian yang ada di pasar saat ini. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, penurunan stok minyak mentah AS, dan kekhawatiran tentang permintaan di Tiongkok menjadi faktor-faktor kunci yang membentuk arah pasar minyak.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!