Bestprofit | Harga Minyak Menguat pada Penutupan, Namun Catat Kerugian Lebih dari 2% dalam Seminggu
Bestprofit – (27/5) – Pasar minyak berjangka mengalami pergerakan yang cukup menarik pada hari Jumat, tanggal 24 Mei. Meskipun harga minyak berakhir lebih tinggi, namun mencatatkan kerugian selama seminggu karena kekhawatiran pedagang terhadap kebijakan Federal Reserve yang mungkin mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Kondisi ini menimbulkan ancaman terhadap permintaan minyak, terutama jika menyebabkan perlambatan ekonomi yang tajam.
Pergerakan Harga Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli mengalami kenaikan sebesar 85 sen, atau 1,1%, untuk ditutup pada $77,72 per barel di New York Mercantile Exchange. Meskipun mengalami kenaikan pada hari itu, namun mencatatkan penurunan mingguan sebesar 2,3%. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, patokan global, mengalami kenaikan sebesar 76 sen, atau 0,9%, menjadi $82,12 per barel di ICE Futures Europe, namun juga mencatatkan penurunan sebesar 2,2% dalam minggu tersebut.Pergerakan Harga Produk Turunan Minyak
Bensin untuk bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 0,6% menjadi $2,48 per galon, namun mencatatkan penurunan mingguan sebesar 3,5%. Sementara itu, harga minyak pemanas untuk bulan Juni bertambah hampir 0,1% menjadi $2,41 per galon, dengan kerugian mingguan sebesar 2,9%. Gas alam untuk pengiriman bulan Juni ditetapkan pada $2,52 per juta British thermal unit, mengalami penurunan sebesar 5,2% pada sesi tersebut sehingga meningkatkan kerugiannya menjadi 4%. Harga tersebut juga berada pada level terendah sejak 16 Mei.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Minyak
- Kebijakan Federal Reserve: Kekhawatiran terhadap kebijakan Federal Reserve menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga minyak. Ketidakpastian terkait kemungkinan pemeliharaan kenaikan suku bunga lebih lama dari perkiraan sebelumnya memberikan tekanan negatif terhadap pasar minyak.
- Permintaan dan Penawaran: Selain faktor kebijakan, permintaan dan penawaran minyak juga turut memengaruhi pergerakan harga. Ketika pasar mengantisipasi perlambatan ekonomi yang tajam, ekspektasi terhadap permintaan minyak akan menurun, yang pada gilirannya dapat memengaruhi harga.