BPF Malang

Bestprofit (28/8) – Pada hari Selasa, 27 Agustus, harga minyak mengalami penurunan sekitar 2% karena kekhawatiran mengenai dampak pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terhadap permintaan energi global. Penurunan ini datang setelah harga minyak mengalami lonjakan lebih dari 7% selama tiga hari sebelumnya. Harga minyak berjangka Brent turun $1,88, atau 2,3%, menjadi $79,55 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,89, atau 2,4%, menjadi $75,53 per barel.

Faktor yang Memicu Penurunan Harga Minyak

Penurunan harga minyak ini dipicu oleh kekhawatiran investor bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di dua ekonomi terbesar dunia, AS dan Tiongkok. Data terbaru menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang signifikan di kedua negara, yang menyebabkan ketidakpastian mengenai prospek permintaan energi global. Kenaikan harga minyak sebelumnya, dianggap sebagai reaksi pasar terhadap situasi geopolitik dan faktor-faktor jangka pendek lainnya, dan penurunan harga saat ini dianggap sebagai koreksi normal.

---

Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

---

Analisis Pergerakan Harga

Menurut analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates, penurunan harga hari ini masih dalam kisaran koreksi yang wajar setelah kenaikan harga selama tiga hari sebelumnya sebesar $6 per barel. Koreksi harga ini adalah hal yang umum terjadi dalam pasar komoditas, terutama setelah lonjakan harga yang cepat. Analisis teknis menunjukkan bahwa harga kedua kontrak minyak berjangka, Brent dan WTI, turun setelah gagal menembus level resistensi yang berada di sekitar rata-rata pergerakan 200 hari pada hari Senin.

Pengaruh Terhadap Bensin dan Margin Penyulingan

Harga bensin berjangka AS juga menunjukkan pergerakan yang signifikan, dengan harga saat ini mendekati level terendah dalam enam bulan terakhir. Ini mencerminkan penurunan permintaan yang mungkin terkait dengan kekhawatiran ekonomi yang lebih luas. Selisih 321-crack, yang mengukur margin keuntungan penyulingan, tetap mendekati level terendah sejak Februari 2021 untuk hari kedua berturut-turut. Penurunan ini menunjukkan bahwa margin keuntungan dari penyulingan minyak menjadi lebih ketat, yang dapat berdampak pada profitabilitas industri penyulingan. bestprofit

Dampak dari Pertumbuhan Ekonomi Global

Pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di AS dan Tiongkok berdampak besar pada permintaan energi global. Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia, kedua negara ini merupakan konsumen energi utama. Perlambatan pertumbuhan di negara-negara ini dapat mengurangi permintaan untuk berbagai bentuk energi, termasuk minyak mentah. Faktor-faktor seperti penurunan produksi industri, pengurangan aktivitas transportasi, dan perubahan konsumsi energi dapat berkontribusi pada penurunan permintaan minyak.

Reaksi Pasar dan Proyeksi ke Depan

Reaksi pasar terhadap penurunan harga minyak ini menunjukkan bahwa para investor dan pelaku pasar sangat memperhatikan data ekonomi dan proyeksi pertumbuhan global. Ketidakpastian ekonomi global dan potensi perlambatan pertumbuhan dapat terus memengaruhi harga minyak dalam jangka pendek. Para analis dan pedagang akan memantau dengan cermat data ekonomi yang akan datang, termasuk laporan pertumbuhan ekonomi dan indikator permintaan energi, untuk menilai dampak lebih lanjut pada pasar minyak.

Faktor Geopolitik dan Pasar Energi

Selain faktor ekonomi, situasi geopolitik juga memainkan peran penting dalam pasar energi. Ketegangan politik dan konflik di negara-negara penghasil minyak dapat memengaruhi pasokan minyak global dan berpotensi menyebabkan fluktuasi harga. Faktor-faktor geopolitik tetap merupakan elemen penting yang harus diperhatikan oleh para investor dan analis.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penurunan harga minyak pada 27 Agustus mencerminkan kekhawatiran mengenai dampak pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di AS dan Tiongkok terhadap permintaan energi global. Faktor-faktor teknis dan fundamental yang mempengaruhi pasar energi tetap kompleks dan saling terkait. Investor dan pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global dan faktor-faktor geopolitik.