Bestprofit (30/9) – Harga minyak berjangka mengalami kenaikan pada hari Jumat, 27 September 2024, meskipun masih mencatat penurunan mingguan yang signifikan. Para pedagang mempertimbangkan ekspektasi OPEC+ yang akan meningkatkan produksi sebelum akhir tahun dan meragukan dampak dari stimulus moneter yang agresif dari Tiongkok terhadap permintaan minyak global. Artikel ini akan membahas perkembangan terbaru dalam pasar minyak, faktor yang memengaruhi harga, serta prospek ke depan.
Kenaikan Harga Minyak Menjelang Akhir Pekan
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 51 sen, atau hampir 0,8%, menjadi $68,18 per barel di New York Mercantile Exchange. Di sisi lain, minyak mentah Brent untuk bulan November juga menunjukkan kenaikan, meskipun lebih modest, naik 38 sen, atau 0,5%, menjadi $71,98 per barel di ICE Futures Europe. Meskipun ada peningkatan harga ini, keduanya masih mencatat penurunan mingguan yang cukup signifikan, masing-masing sekitar 4% dan 3,4%.
Peningkatan harga ini memberi harapan bagi para investor dan pelaku pasar setelah minggu yang penuh tekanan. Namun, fluktuasi harga ini menunjukkan betapa rentannya pasar minyak terhadap berbagai faktor eksternal.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures
Ekspektasi OPEC+ untuk Meningkatkan Produksi
Salah satu faktor utama yang membebani harga minyak adalah ekspektasi bahwa OPEC+ akan meningkatkan produksi menjelang akhir tahun. Aliansi negara-negara penghasil minyak ini telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas harga, tetapi tanda-tanda peningkatan produksi dapat meredakan kekhawatiran akan kekurangan pasokan yang mendorong harga sebelumnya.
Meningkatnya produksi dari negara-negara OPEC+, termasuk Arab Saudi dan Rusia, dapat menyebabkan kelebihan pasokan di pasar, yang pada gilirannya dapat menekan harga lebih lanjut. Para analis memperkirakan bahwa jika OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi, ini bisa mengurangi potensi kenaikan harga dalam jangka pendek dan menciptakan ketidakpastian di pasar.
Stimulus Moneter Tiongkok dan Dampaknya
Di tengah berita tentang peningkatan produksi OPEC+, pasar juga dipengaruhi oleh kebijakan stimulus moneter yang agresif dari Tiongkok. Sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, setiap perubahan dalam kebijakan ekonomi Tiongkok dapat berdampak signifikan terhadap permintaan global untuk minyak.
Namun, para pedagang kini mulai meragukan apakah putaran stimulus ini akan cukup untuk menopang permintaan minyak. Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan ekonomi, termasuk perlambatan pertumbuhan dan ketidakpastian di sektor real estate. Meskipun pemerintah berusaha untuk merangsang perekonomian melalui langkah-langkah stimulus, para analis memperingatkan bahwa dampaknya mungkin tidak sekuat yang diharapkan.
Penurunan Mingguan yang Signifikan
Meskipun ada sedikit penguatan harga pada hari Jumat, penurunan mingguan yang signifikan tetap mencolok. Minyak WTI mencatat penurunan sekitar 4% selama seminggu, sedangkan Brent turun sekitar 3,4%. Ini menunjukkan bahwa pasar masih menghadapi tantangan besar, termasuk kekhawatiran atas pasokan dan permintaan yang tidak menentu.
Faktor-faktor lain, seperti fluktuasi mata uang dan ketegangan geopolitik, juga berkontribusi terhadap volatilitas harga minyak. Dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian ini, para investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan baru.
Prospek Jangka Pendek dan Jangka Panjang untuk Harga Minyak
Meskipun saat ini harga minyak menunjukkan sedikit perbaikan, prospek jangka pendek tetap dipenuhi tantangan. Ekspektasi peningkatan produksi OPEC+ dan kekhawatiran mengenai permintaan dari Tiongkok bisa menjadi faktor yang menghambat pemulihan harga dalam waktu dekat.
Namun, dalam jangka panjang, beberapa faktor bisa mendukung pemulihan harga minyak. Jika OPEC+ memutuskan untuk membatasi produksi atau jika permintaan dari Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pemulihan, harga minyak bisa mengalami peningkatan. Selain itu, faktor-faktor seperti perubahan dalam kebijakan energi global dan transisi menuju sumber energi terbarukan juga dapat memengaruhi pasar.
Kesimpulan
Harga minyak berjangka berakhir lebih tinggi pada akhir pekan, tetapi penurunan mingguan menunjukkan bahwa pasar masih menghadapi berbagai tantangan. Ekspektasi peningkatan produksi dari OPEC+ dan ketidakpastian mengenai dampak stimulus moneter Tiongkok menjadi faktor utama yang memengaruhi harga minyak saat ini.
Sebagai investor dan pelaku pasar, penting untuk memantau perkembangan terkini dan dampak potensial dari kebijakan yang diambil oleh OPEC+, serta kondisi ekonomi global. Meskipun ada sedikit harapan dari kenaikan harga terbaru, ketidakpastian di pasar minyak tetap menjadi perhatian utama.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!