Bestprofit (4/9) – Pada hari Selasa, 3 September, harga minyak mengalami penurunan signifikan, menghapus keuntungan yang telah dicapai tahun ini. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berita mengenai kemungkinan peningkatan produksi minyak mentah dari Libya, yang menyebabkan perhatian pedagang kembali tertuju pada kekhawatiran mengenai permintaan global yang melemah.
Penurunan Harga Minyak Mentah
Harga minyak mentah mengalami penurunan tajam pada 3 September, dengan patokan global Brent turun sebesar 4,9% dan ditutup di bawah $74 per barel. Harga Brent bahkan menyentuh titik terendah intraday sejak pertengahan Desember 2023 sebelum akhirnya menutup hari di level yang lebih rendah. Penurunan ini merupakan dampak dari berita tentang kesepakatan prospektif untuk menghidupkan kembali produksi minyak Libya.
Minyak WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan signifikan, turun 4,4% dari penutupan Jumat dan ditutup pada $70,34 per barel. Harga minyak WTI tidak ditutup pada hari Senin karena libur Hari Buruh, yang membuat lonjakan harga pada hari Selasa menjadi lebih mencolok.
Kesepakatan Produksi Libya
Salah satu faktor utama yang memicu penurunan harga minyak adalah laporan bahwa Libya, anggota OPEC, sedang bersiap untuk meningkatkan produksinya. Seorang bankir sentral Libya mengungkapkan bahwa kesepakatan untuk memulihkan produksi negara tersebut tampaknya akan segera tercapai. Dengan lebih dari setengah juta barel minyak mentah Libya kemungkinan kembali ke pasar, dampaknya terhadap penawaran global menjadi perhatian utama.
Kenaikan produksi dari Libya memberikan tambahan pasokan ke pasar global yang sudah mengalami surplus. Hal ini terjadi pada saat yang bersamaan dengan kekhawatiran yang sudah ada mengenai permintaan global yang melemah.
Kekhawatiran Terhadap Permintaan Global
Pasar minyak saat ini sangat dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang permintaan global yang melemah. Data ekonomi yang mengecewakan dari negara-negara konsumen utama, seperti Tiongkok dan AS, telah membebani sentimen pasar dalam beberapa bulan terakhir. China, sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, telah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang melambat, yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi minyak global.
Data ekonomi yang menggemparkan dari Tiongkok selama akhir pekan terakhir menambah kekhawatiran bahwa negara tersebut mungkin kesulitan memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Penurunan permintaan dari Tiongkok dapat menambah tekanan pada harga minyak global, yang sudah tertekan oleh tambahan pasokan dari Libya.
Respons Pasar dan Opsi Harga
Pasar minyak menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap lonjakan harga berjangka lebih rendah. Bias terhadap opsi put (opsi jual) dalam kemiringan opsi bulan kedua Brent semakin dalam, mencapai tingkat yang paling bearish sejak awal Juni. Para pedagang tampaknya semakin melindungi diri dari kemungkinan penurunan harga, menunjukkan bahwa pasar saat ini lebih cemas tentang kemungkinan penurunan harga lebih lanjut daripada potensi kenaikan.
Tindakan AS Terhadap Venezuela
Di sisi lain, AS sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap pejabat pemerintah Venezuela sebagai respons terhadap pemilihan kembali Nicolás Maduro yang disengketakan. Dokumen yang diperoleh oleh Bloomberg menunjukkan bahwa langkah-langkah ini menargetkan para pemimpin yang dianggap bekerja sama dengan Maduro untuk merusak pemungutan suara 28 Juli. Meskipun sanksi ini dapat memengaruhi produksi minyak Venezuela, dampaknya terhadap pasar minyak secara keseluruhan mungkin tidak seberat pengaruh faktor-faktor lain yang lebih besar, seperti pasokan dari Libya dan permintaan global.
Rencana OPEC+ dan Prospek Masa Depan
Ke depan, pasar minyak bersiap untuk langkah-langkah dari OPEC+ dalam mengatur produksi. OPEC+ diperkirakan akan memulihkan produksi secara bertahap, dengan tambahan pasokan harian sebesar 180.000 barel dalam beberapa minggu mendatang. Langkah ini diharapkan akan membantu menyeimbangkan pasar, tetapi dampaknya terhadap harga minyak akan tergantung pada bagaimana pasar merespons tambahan pasokan dan permintaan global yang melemah.
Kesimpulan
Penurunan harga minyak pada 3 September mencerminkan dampak dari beberapa faktor kunci, termasuk potensi peningkatan produksi dari Libya, kekhawatiran mengenai permintaan global yang melemah, dan dinamika pasar yang menunjukkan ekspektasi penurunan harga. Dengan data ekonomi global yang beragam dan kebijakan OPEC+ yang akan datang, pasar minyak akan terus menghadapi ketidakpastian yang memengaruhi harga di masa depan. Investor dan pedagang perlu memperhatikan perkembangan ekonomi dan geopolitik yang dapat memengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar minyak global.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
demo bpf, demo bestprofit futures, bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures malang