Blog
- Home
- Blog
BPF Malang
- 26/11/2024
- 0 Comments
Bestprofit | Minyak Mentah Akhirnya Turun
Dampak Gencatan Senjata Israel-Hizbullah terhadap Harga Minyak
Potensi Gencatan Senjata Mengurangi Ketegangan Geopolitik
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah pada hari tersebut adalah berita mengenai kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Laporan yang diumumkan pada 25 November menunjukkan bahwa kedua pihak hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri ketegangan yang telah berlangsung lama. Perkembangan ini berpotensi meredakan ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, yang sering kali menjadi faktor utama yang mendukung harga minyak yang lebih tinggi.Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures
Sejak lama, ketegangan di kawasan Timur Tengah, khususnya yang melibatkan Israel, Hizbullah, dan negara-negara sekitarnya, telah menciptakan gangguan pasokan energi global. Ketidakpastian mengenai konflik-konflik di kawasan ini seringkali menyebabkan lonjakan harga minyak karena risiko terhadap jalur pasokan utama, seperti Selat Hormuz, yang merupakan rute pengiriman minyak penting. Dengan gencatan senjata yang mungkin segera tercapai, pasar minyak optimis bahwa ketegangan ini akan mereda, yang dapat mengurangi kekhawatiran terhadap gangguan pasokan. Namun, meskipun ada tanda-tanda positif terkait gencatan senjata ini, banyak pedagang yang tetap berhati-hati. Mereka mengingat gencatan senjata sebelumnya yang gagal untuk bertahan lama. Sehingga, meskipun ada harapan, ketidakpastian tetap membayangi pasar minyak, yang akhirnya membebani harga.
Ketidakpastian Pasar Terhadap Gencatan Senjata
Meskipun ada optimisme yang menyertai laporan tentang gencatan senjata, keraguan juga muncul di kalangan pelaku pasar. Pedagang cenderung sangat hati-hati terhadap berita yang berkaitan dengan gencatan senjata di kawasan Timur Tengah karena pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kesepakatan semacam itu seringkali rapuh dan tidak bertahan lama. Sebagai contoh, beberapa gencatan senjata sebelumnya antara Israel dan kelompok-kelompok seperti Hamas atau Hizbullah telah gagal dipatuhi dalam jangka panjang. Karena itu, meskipun berita tentang gencatan senjata ini memberi harapan bahwa ketegangan di Timur Tengah dapat mereda, pasar minyak masih mempertimbangkan risiko ketegangan yang dapat muncul kembali. Ketidakpastian ini membuat harga minyak mentah bergerak volatil dan memberikan tekanan turun pada harga WTI.Ketegangan Ukraina-Rusia Menambah Ketidakpastian
Selain ketegangan di Timur Tengah, ketegangan yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia juga mempengaruhi pasar minyak mentah. Konflik ini, yang telah berlangsung sejak 2014 dan semakin memanas pada tahun 2024, telah menciptakan ketidakpastian besar di kawasan Eropa Timur. Ketegangan antara kedua negara tersebut, yang melibatkan isu energi dan pasokan gas, semakin memperburuk sentimen pasar minyak. Ukraina adalah salah satu jalur utama pengiriman gas Rusia ke Eropa, dan setiap ketegangan atau eskalasi dalam konflik ini dapat mempengaruhi aliran energi ke pasar global. Meskipun pasar minyak biasanya dipengaruhi lebih langsung oleh pasokan minyak, ketegangan Ukraina-Rusia juga dapat memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan, mengingat hubungan erat antara energi dan geopolitik global. Harga minyak mentah sering kali dipengaruhi oleh kondisi politik yang memengaruhi kestabilan pasokan energi, dan ketegangan ini tentu menambah ketidakpastian yang membebani pasar minyak.Rencana Iran untuk Memperluas Produksi Nuklir
Sementara itu, perkembangan lain yang juga memengaruhi pasar minyak adalah pengumuman Iran mengenai rencananya untuk memperluas produksi bahan bakar nuklir. Iran, yang telah lama terlibat dalam ketegangan internasional terkait program nuklirnya, mengungkapkan niat untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar nuklir setelah mendapat kritik dari pengawas atom PBB. Langkah ini dapat memicu ketegangan baru di kawasan Timur Tengah, mengingat kemungkinan sanksi tambahan terhadap Iran. Jika sanksi internasional diterapkan, ini dapat memperburuk ketegangan geopolitik dan berdampak pada pasar energi. Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, dan ketegangan terkait program nuklirnya dapat memengaruhi pasokan minyak global, menambah ketidakpastian di pasar minyak. Terlebih lagi, pemerintahan Trump yang kemungkinan akan kembali berkuasa pada pemilihan mendatang dapat memperketat sanksi terhadap Iran, yang pada gilirannya akan semakin mengganggu pasokan minyak dari negara tersebut. Hal ini dapat mengarah pada lonjakan harga minyak jika pasokan dari Iran terhambat lebih lanjut.Kebijakan OPEC+ Menanggapi Permintaan Minyak
Sementara ketegangan geopolitik terus mempengaruhi pasar minyak, perhatian juga tertuju pada kebijakan OPEC+ yang dapat memengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan minyak global. OPEC+, yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak besar termasuk Arab Saudi dan Rusia, telah memutuskan untuk melakukan pemotongan produksi minyak sejak tahun 2020 untuk mendukung harga minyak yang jatuh akibat pandemi COVID-19. Menjelang pertemuan OPEC+ berikutnya yang dijadwalkan pada 1 Desember 2024, Menteri Energi Azerbaijan, Parviz Shahbazov, mengindikasikan bahwa OPEC+ mungkin akan mempertahankan kebijakan pemotongan produksi yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut mungkin masih khawatir tentang permintaan minyak yang tidak stabil dan potensi oversupply di pasar global. OPEC+ secara umum lebih cenderung untuk menunda peningkatan produksi jika ada ketidakpastian mengenai permintaan global, dan mereka telah menunjukkan kesediaan untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk menjaga harga minyak tetap stabil. Pertemuan ini akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah kebijakan OPEC+ di masa mendatang, yang tentunya akan berpengaruh pada harga minyak.Kesimpulan
Harga minyak mentah berjangka WTI turun 3,2% pada 25 November 2024, dipengaruhi oleh serangkaian faktor geopolitik yang saling terkait. Meskipun ada harapan dari kemungkinan gencatan senjata Israel-Hizbullah, ketidakpastian tetap membayangi pasar karena sejarah kegagalan gencatan senjata sebelumnya. Selain itu, ketegangan antara Ukraina dan Rusia, serta pengumuman Iran untuk memperluas produksi bahan bakar nuklir, menambah ketidakpastian di pasar energi global. Di sisi lain, kebijakan OPEC+ yang cenderung mempertahankan pemotongan produksi minyak juga menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi pergerakan harga minyak di masa depan. Pasar minyak terus dipenuhi ketegangan dan ketidakpastian yang dapat menciptakan volatilitas harga dalam jangka pendek.Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
demo bpf, demo bestprofit futures, demo bestprofit
MAPS LOCATION
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang di dalam website ini hanya bersifat informatif saja. dan tidak di maksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainya. kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms Of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari pada ahli dibidangnya. Dan kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT BPF dan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan Transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT BESTPROFIT FUTURES, Bukan atas nama INDIVIDU