Blog
- Home
- Blog
BPF Malang
- 07/10/2025
- 0 Comments
Bestprofit | Minyak Stabil, OPEC+ Jadi Sorotan
Bestprofit (7/10) – Setelah mencatat dua hari kenaikan berturut-turut, harga minyak mentah menunjukkan stabilitas dalam perdagangan awal minggu ini. Para pelaku pasar saat ini tengah mencermati dampak dari keputusan OPEC+ untuk menambah pasokan secara moderat serta sinyal harga dari Arab Saudi yang mengejutkan pasar. Perkembangan ini menandai fase penting dalam dinamika pasar energi global, terutama ketika kekhawatiran akan surplus pasokan dan ketegangan geopolitik masih membayangi.
Kondisi Terkini: Harga Minyak Bergerak Stabil
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November diperdagangkan di level $61,71 per barel pada pukul 07.20 pagi waktu Singapura, nyaris tak berubah dari posisi sebelumnya. Sebelumnya, WTI sempat naik sebesar 1,3% pada hari Senin. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember ditutup 1,5% lebih tinggi di angka $65,47 per barel.
Pergerakan ini mencerminkan pasar yang sedang menimbang dua kekuatan besar: satu sisi, optimisme terhadap kenaikan permintaan pasca-pandemi, dan di sisi lain, kekhawatiran atas potensi kelebihan pasokan di pasar global.
Keputusan OPEC+: Tambahan Pasokan yang Moderat
OPEC+ — kelompok produsen minyak yang terdiri dari anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia — mengumumkan keputusan untuk menambah produksi sebesar 137.000 barel per hari. Keputusan ini diumumkan pada akhir pekan lalu dan dinilai cukup moderat oleh banyak analis.
Langkah ini tampaknya merupakan upaya kompromi: di satu sisi, mereka ingin merespons permintaan global yang meningkat, namun di sisi lain tetap berhati-hati agar tidak menciptakan kelebihan pasokan yang bisa kembali menekan harga. Keputusan ini disambut positif oleh pasar, terlihat dari kenaikan harga yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Namun, jumlah tambahan tersebut jauh dari signifikan jika dibandingkan dengan total produksi harian global. Oleh karena itu, banyak pihak menilai bahwa OPEC+ sedang mencoba mempertahankan keseimbangan antara menjaga stabilitas harga dan tidak kehilangan pangsa pasar terhadap produsen lain, terutama dari Amerika Serikat.
Arab Saudi Kejutkan Pasar dengan Harga yang Lebih Rendah
Yang mengejutkan pasar justru bukan tambahan pasokan OPEC+, melainkan sikap Arab Saudi — sebagai pemimpin de facto kelompok tersebut — yang memilih untuk mempertahankan harga minyak mentah utamanya untuk pasar Asia, bahkan sedikit lebih rendah dari perkiraan.
Biasanya, dalam situasi pasar yang menguat, Arab Saudi akan menaikkan harga jual resminya (OSP) sebagai sinyal kepercayaan diri terhadap permintaan. Namun kali ini mereka menahan diri. Langkah ini ditafsirkan sebagai sinyal kehati-hatian terhadap prospek permintaan di kawasan Asia, yang merupakan pasar utama bagi ekspor minyak mereka.
Tindakan ini memicu perdebatan di kalangan analis. Beberapa menilai ini sebagai indikasi bahwa Arab Saudi melihat risiko pelemahan permintaan, terutama dari negara-negara seperti Tiongkok dan India yang masih bergulat dengan ketidakpastian ekonomi. Namun di sisi lain, ini juga bisa menjadi strategi untuk mempertahankan daya saing di tengah ketatnya persaingan dengan produsen lain.
Surplus Pasokan Masih Bayangi Pasar
Meskipun harga minyak menunjukkan stabilitas dalam jangka pendek, pasar tetap dibayangi oleh potensi kelebihan pasokan. Selama bulan Agustus dan September, harga minyak mentah mengalami penurunan beruntun yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa produksi yang terus meningkat akan melampaui pertumbuhan permintaan.
OPEC+ sendiri telah meningkatkan produksi secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, para pengebor minyak dari Amerika Serikat — terutama dari sektor shale — juga terus menambah kapasitas produksi. Kombinasi ini menimbulkan kecemasan bahwa pasar akan kembali mengalami kondisi oversupply seperti yang pernah terjadi pada 2014 dan 2020.
Pasar minyak global sangat sensitif terhadap perubahan kecil dalam pasokan dan permintaan. Bahkan tambahan produksi beberapa ratus ribu barel per hari dapat berdampak besar pada harga jika permintaan tidak tumbuh seiring.
Ketegangan Geopolitik dan Gangguan Pasokan
Faktor lain yang menjadi perhatian pasar adalah ketegangan geopolitik, khususnya di wilayah Eropa Timur. Serangan Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia menjadi sorotan tersendiri, karena berpotensi mengganggu pasokan dari salah satu produsen terbesar dunia.
Jika serangan ini terus berlanjut atau meluas, maka pasar bisa menghadapi gangguan pasokan dalam skala besar. Ini akan menjadi faktor bullish bagi harga minyak. Namun untuk saat ini, pasar tampaknya masih melihat risiko tersebut sebagai ancaman jangka pendek, belum cukup kuat untuk mendorong lonjakan harga secara drastis.
Keseimbangan Baru: OPEC+ vs Pengebor AS
Salah satu dinamika penting dalam lanskap energi global saat ini adalah persaingan antara OPEC+ dan pengebor minyak dari Amerika Serikat. Setelah selama bertahun-tahun kehilangan pangsa pasar akibat ledakan produksi shale di AS, OPEC+ tampaknya kini mengambil langkah lebih hati-hati.
Alih-alih melakukan pemangkasan besar-besaran atau lonjakan produksi yang agresif, mereka kini lebih fleksibel dan responsif terhadap kondisi pasar. Namun, kenaikan produksi dari pihak Amerika tetap menjadi tantangan besar. Setiap upaya OPEC+ untuk mempertahankan harga pada level tertentu, dapat digagalkan oleh lonjakan produksi shale yang cepat dan efisien.
Prospek Jangka Pendek: Harga Masih Rentan
Dengan latar belakang yang kompleks seperti ini, prospek harga minyak dalam jangka pendek masih penuh ketidakpastian. Keputusan OPEC+ dan sikap Arab Saudi memberikan sedikit penopang bagi harga, namun kekhawatiran akan surplus pasokan dan potensi permintaan yang melemah tetap menjadi ancaman.
Faktor teknikal juga menunjukkan bahwa minyak saat ini berada dalam fase konsolidasi. Jika tidak ada katalis baru, seperti gangguan pasokan besar atau data ekonomi positif dari negara konsumen utama, maka harga minyak kemungkinan besar akan bergerak dalam kisaran sempit.
Kesimpulan: Pasar Minyak di Persimpangan Jalan
Harga minyak saat ini berada pada titik krusial. Keputusan OPEC+ untuk menambah pasokan secara moderat dan strategi harga Arab Saudi yang berhati-hati menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya yakin terhadap kekuatan permintaan global.
Stabilitas harga dalam dua hari terakhir memberikan sedikit kelegaan, namun risiko jangka menengah masih membayangi. Surplus pasokan, kompetisi dari pengebor AS, serta ketegangan geopolitik menjadi faktor-faktor yang akan terus mempengaruhi harga.
Investor dan pelaku pasar kini akan mencermati data ekonomi global, laporan inventaris minyak mingguan, serta perkembangan geopolitik untuk menentukan arah pasar selanjutnya. Dalam kondisi yang tidak pasti seperti ini, kehati-hatian tetap menjadi kunci utama.
MAPS LOCATION
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang di dalam website ini hanya bersifat informatif saja. dan tidak di maksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainya. kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms Of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari pada ahli dibidangnya. Dan kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT BPF dan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan Transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT BESTPROFIT FUTURES, Bukan atas nama INDIVIDU















