Bestprofit (23/8) – Harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan minggu ini, setelah mencapai penutupan terendah sejak pertengahan Januari. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pasar minyak, termasuk prospek permintaan yang menantang, anjloknya harga produk minyak, dan upaya diplomatik AS untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.
Minyak mentah Brent diperdagangkan di atas $77 per barel, menunjukkan penurunan sekitar 3% sepanjang minggu ini. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) mendekati $73 per barel. Data terbaru menunjukkan bahwa harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober sedikit berubah pada $77,26 per barel, sedangkan WTI untuk pengiriman Oktober naik 0,1% pada $73,08 per barel pada pukul 9:35 pagi waktu Singapura.
Prospek Permintaan yang Menantang
Prospek permintaan global yang menantang telah memberikan tekanan pada harga minyak. Salah satu faktor utama adalah data ekonomi terbaru yang menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada laju tercepat tahun ini. Penurunan ini mencerminkan perlambatan dalam aktivitas industri, yang dapat mengurangi permintaan terhadap bahan baku energi seperti minyak.
Selain itu, ada tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja di AS, yang dapat berdampak pada konsumsi energi. Jika pasar tenaga kerja melemah, daya beli konsumen dapat menurun, sehingga mengurangi permintaan untuk produk-produk yang membutuhkan energi, termasuk bahan bakar.
Harga Produk Minyak yang Anjlok
Harga produk minyak, seperti bahan bakar diesel, juga mengalami penurunan tajam. Di Eropa, minyak mentah berjangka untuk diesel, yang merupakan bahan bakar industri andalan, telah mundur ke level terendah dalam 14 bulan. Penurunan harga produk ini mencerminkan kelebihan pasokan dan penurunan permintaan di sektor industri, yang pada gilirannya mempengaruhi harga minyak mentah.
Upaya Diplomatik AS dan Dampaknya
Upaya AS untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza juga mempengaruhi pasar minyak. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah sering kali mempengaruhi pasar minyak global, karena kawasan ini merupakan penghasil minyak utama. Ketidakpastian politik dan konflik dapat menyebabkan volatilitas harga minyak, namun saat ini, diplomasi AS berusaha meredakan ketegangan dan mencegah gangguan lebih lanjut pada pasokan minyak.
Selisih Waktu Pasar Minyak
Selisih waktu pasar minyak, atau backwardation, menunjukkan kondisi pasar yang tidak terlalu ketat. Backwardation adalah kondisi di mana harga minyak untuk pengiriman di masa depan lebih rendah dibandingkan dengan harga untuk pengiriman saat ini. Saat ini, selisih antara dua kontrak terdekat Brent menyempit menjadi 65 sen per barel, dibandingkan dengan tertinggi 92 sen minggu lalu. Penyempitan ini menunjukkan bahwa keketatan pasar minyak mungkin mereda, dengan potensi untuk lebih banyak penawaran daripada permintaan di masa depan.
bestprofit
Dampak Simposium Bankir Sentral di Jackson Hole
Hari Jumat ini, pasar akan mengikuti simposium bankir sentral di Jackson Hole, Wyoming. Di acara ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan untuk memberikan pidato yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS ke depan. Pernyataan Powell akan sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar karena dapat mempengaruhi nilai dolar AS dan, pada gilirannya, permintaan energi global.
Pernyataan Powell tentang kebijakan moneter dapat memberikan indikasi apakah suku bunga akan tetap stabil, naik, atau turun. Perubahan dalam kebijakan moneter AS dapat mempengaruhi nilai dolar, yang memiliki hubungan terbalik dengan harga minyak. Dolar yang lebih kuat dapat menekan harga minyak, karena minyak diperdagangkan dalam dolar dan menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Faktor Eksternal dan Dampaknya pada Harga Minyak
Selain faktor-faktor di atas, beberapa faktor eksternal juga dapat mempengaruhi harga minyak. Misalnya, perkembangan dalam kebijakan energi global, perubahan dalam produksi minyak dari negara-negara penghasil utama, dan fluktuasi harga komoditas lainnya dapat mempengaruhi pasar minyak. Para analis dan pedagang minyak harus mempertimbangkan semua faktor ini untuk memahami tren harga minyak ke depan.
Prospek Jangka Pendek untuk Minyak
Melihat prospek jangka pendek, arah pergerakan harga minyak akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hasil simposium di Jackson Hole dan data ekonomi yang akan datang. Jika Powell memberikan sinyal bahwa kebijakan moneter akan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, ini dapat memberikan dorongan positif bagi permintaan energi dan harga minyak. Sebaliknya, jika ada tanda-tanda bahwa kebijakan akan lebih ketat atau bahwa ekonomi global akan terus melambat, harga minyak mungkin akan terus mengalami tekanan.
Kesimpulan
Harga minyak mentah menuju penurunan mingguan setelah mencapai penutupan terendah sejak pertengahan Januari, dipengaruhi oleh prospek permintaan yang menantang, penurunan harga produk minyak, dan upaya diplomatik AS di Gaza. Data ekonomi yang menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur AS dan pelemahan pasar tenaga kerja turut mempengaruhi pasar minyak. Selain itu, kondisi pasar minyak yang tidak terlalu ketat dan dampak potensi pernyataan Jerome Powell di Jackson Hole akan menjadi faktor penting yang menentukan arah harga minyak di masa depan. Para investor dan pelaku pasar harus memperhatikan perkembangan ini untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perdagangan dan investasi minyak.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
demo bpf, demo bestprofit futures, bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures malang