BPF Malang

Image

Bestprofit | Minyak WTI Naik, IEA Pangkas Prakiraan Permintaan

Bestprofit (13/9) – Pada hari Kamis, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh pemotongan pasokan yang disebabkan oleh Badai Francine yang melintasi Teluk Meksiko. Kenaikan ini terjadi meskipun Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa pertumbuhan permintaan minyak global terus berkurang akibat melambatnya ekonomi Tiongkok. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak, dampak Badai Francine terhadap pasokan, dan perspektif pasar terkait dengan pertumbuhan ekonomi global.

Lonjakan Harga Minyak WTI dan Brent

Pada perdagangan Kamis, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober ditutup naik sebesar $1,66 menjadi $68,97 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November, yang merupakan patokan global, naik $1,49 menjadi $72,10 per barel. Kenaikan harga ini mencerminkan respons pasar terhadap gangguan pasokan akibat Badai Francine, yang memaksa penutupan sejumlah besar fasilitas produksi minyak di Teluk Meksiko.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Dampak Badai Francine terhadap Pasokan Minyak

Badai Francine, yang melanda Louisiana pada hari Rabu, menyebabkan gangguan signifikan pada produksi minyak di Teluk Meksiko. Saat ini, lebih dari sepertiga dari total produksi minyak di wilayah tersebut terpaksa dihentikan. Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE), regulator lepas pantai AS, melaporkan pada hari Kamis bahwa 169 anjungan produksi masih dalam keadaan dievakuasi. Gangguan ini menghentikan produksi minyak sebanyak 730.472 barel per hari, atau sekitar 42% dari total produksi minyak di Teluk Meksiko. Gangguan pasokan ini berkontribusi pada lonjakan harga minyak, karena pasar berusaha untuk menyesuaikan diri dengan penurunan tiba-tiba dalam pasokan. Penutupan fasilitas produksi dan pengurangan output ini menciptakan ketidakpastian di pasar minyak global, yang pada gilirannya mendongkrak harga minyak.

Kekhawatiran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Global

Meskipun kenaikan harga minyak mentah didorong oleh gangguan pasokan, pasar juga menghadapi kekhawatiran yang signifikan mengenai pertumbuhan ekonomi global. Minggu ini, harga minyak jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, didorong oleh kekhawatiran tentang prospek perlambatan ekonomi di Tiongkok dan Amerika Serikat. Kegelisahan ini berfokus pada potensi penurunan permintaan minyak akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara besar ini. Badan Energi Internasional (IEA) telah mengeluarkan peringatan bahwa pertumbuhan permintaan minyak global diperkirakan akan melambat, sebagian besar disebabkan oleh perlambatan ekonomi di Tiongkok. Tiongkok, sebagai konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, memainkan peran penting dalam permintaan global terhadap minyak. Jika ekonomi Tiongkok melambat lebih jauh dari yang diperkirakan, hal ini dapat mengurangi permintaan minyak global dan menekan harga.

Pengaruh Kenaikan Harga Minyak terhadap Ekonomi

Kenaikan harga minyak dapat memiliki dampak yang luas pada ekonomi global. Ini dapat mengurangi daya beli konsumen dan menambah tekanan pada sektor-sektor ekonomi yang sensitif terhadap harga energi. Di sisi lain, bagi negara-negara penghasil minyak dan perusahaan-perusahaan energi, kenaikan harga minyak dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Namun, fluktuasi harga minyak yang tajam juga dapat menciptakan ketidakpastian di pasar dan mempengaruhi keputusan investasi dalam sektor energi.

Perspektif Pasar dan Tren yang Mungkin Terjadi

Dalam menghadapi situasi ini, pasar minyak global akan terus memantau beberapa faktor kunci. Pertama, dampak dari Badai Francine akan terus diperhatikan untuk menentukan sejauh mana gangguan pasokan akan berlangsung. Jika badai terus menyebabkan gangguan atau jika ada badai lain yang mengikuti, harga minyak mungkin tetap berfluktuasi dalam jangka pendek. Kedua, pasar akan terus memantau perkembangan ekonomi global, khususnya di Tiongkok dan Amerika Serikat. Data ekonomi terbaru dari kedua negara ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah permintaan minyak di masa depan. Jika pertumbuhan ekonomi global melambat lebih jauh, harga minyak mungkin akan tertekan, meskipun gangguan pasokan saat ini.

Kesimpulan

Harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, dipicu oleh gangguan pasokan yang disebabkan oleh Badai Francine dan penutupan sejumlah besar fasilitas produksi minyak di Teluk Meksiko. Meskipun gangguan pasokan memberikan dorongan positif bagi harga minyak, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global, terutama di Tiongkok, tetap menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan arah pasar minyak ke depan. Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan terkait dengan pasokan minyak dan tren ekonomi global untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi. Sementara itu, fluktuasi harga minyak akan tetap menjadi refleksi dari keseimbangan antara pasokan yang terganggu dan permintaan yang melambat, menciptakan dinamika pasar yang kompleks dan terus berubah.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!