BPF Malang

Bestprofit (10/9) – Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami peningkatan signifikan pada hari Senin, 9 September, setelah mengalami penurunan ke level terendah dalam 18 bulan. Kenaikan harga ini didorong oleh dua faktor utama: pembelian saat harga turun dan ancaman badai tropis Francine di Teluk Meksiko. Dalam artikel ini, kita akan membahas pergerakan harga minyak, dampak badai Francine, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar minyak global.

Kenaikan Harga Minyak Mentah WTI

Pada hari Senin, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober ditutup naik sebesar $1,04 menjadi $68,36 per barel. Kenaikan ini memberikan dorongan positif bagi pasar setelah sebelumnya harga minyak mentah turun tajam. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman November, yang merupakan acuan global, juga menunjukkan tren kenaikan dengan harga terakhir terlihat naik $0,91 menjadi $71,97 per barel. Kenaikan harga ini terjadi setelah harga minyak mengalami penurunan tajam sebesar 11% pada minggu sebelumnya. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh data ekonomi yang lemah dari Tiongkok dan Amerika Serikat, yang meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan minyak global. Namun, pembelian saat harga turun dan faktor cuaca ekstrem memberikan dorongan baru bagi pasar minyak.

---

Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

---

Dampak Badai Tropis Francine

Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga minyak pada hari Senin adalah terbentuknya badai tropis Francine di Teluk Meksiko. Badai ini diperkirakan akan menguat menjadi badai saat bergerak menuju anjungan produksi minyak di lepas pantai Texas dan Louisiana. Ancaman terhadap infrastruktur produksi minyak lepas pantai ini menambah kekhawatiran tentang gangguan pasokan, yang berpotensi mendorong harga minyak lebih tinggi. Badai tropis dapat menyebabkan gangguan signifikan pada produksi dan distribusi minyak, mengakibatkan penurunan pasokan di pasar global. Dalam kasus badai Francine, investor dan pelaku pasar memperhatikan potensi dampaknya terhadap operasi produksi dan fasilitas penyimpanan minyak di kawasan tersebut. Kenaikan harga minyak mentah sebagai respons terhadap ancaman cuaca ekstrem menunjukkan sensitivitas pasar terhadap faktor-faktor non-ekonomi yang dapat memengaruhi pasokan minyak.

Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Harga Minyak

Data Ekonomi yang Lemah

Pada minggu sebelumnya, harga minyak mengalami penurunan tajam sebesar 11%, yang sebagian besar dipicu oleh data ekonomi yang lemah dari Tiongkok dan Amerika Serikat. Data ekonomi yang mengecewakan dari dua ekonomi terbesar dunia meningkatkan kekhawatiran tentang penurunan permintaan minyak global. Dalam hal ini, pelaku pasar mencermati indikator-indikator ekonomi seperti angka pertumbuhan ekonomi, produksi industri, dan data perdagangan yang dapat mempengaruhi prospek permintaan energi.

Keputusan OPEC+ dan Gangguan Pasokan Libya

Selain data ekonomi, keputusan OPEC+ dan gangguan pasokan di Libya juga memengaruhi pasar minyak. OPEC+ telah memutuskan untuk menunda pengembalian 180.000 barel produksi per hari ke pasar, sebagai bagian dari upaya untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan. Meskipun langkah ini dirancang untuk mendukung harga minyak, penundaan ini tidak cukup untuk mengatasi dampak negatif dari penurunan permintaan yang dipicu oleh data ekonomi yang lemah. Di sisi lain, pasokan minyak Libya terganggu akibat pertikaian politik antara dua pemerintah yang bersaing di negara tersebut. Gangguan ini menambah ketidakpastian pasokan dan berpotensi meningkatkan harga minyak. Libya, sebagai salah satu produsen minyak utama di Afrika, memiliki peran penting dalam pasar minyak global, dan gangguan pasokan dari negara ini dapat memengaruhi harga secara signifikan.

Prospek Pasar Minyak ke Depan

Kenaikan harga minyak mentah WTI pada hari Senin menunjukkan adanya potensi pemulihan setelah periode penurunan yang tajam. Meskipun begitu, pasar minyak tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi harga dalam jangka pendek. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh investor dan pelaku pasar dalam waktu dekat:

1. Perkembangan Badai Tropis

Perkembangan lebih lanjut dari badai tropis Francine dan dampaknya terhadap infrastruktur produksi minyak lepas pantai akan terus menjadi perhatian utama. Jika badai ini menyebabkan gangguan produksi yang signifikan, harga minyak dapat mengalami kenaikan lebih lanjut. Sebaliknya, jika badai tidak mencapai intensitas yang diperkirakan atau tidak menyebabkan gangguan besar, harga minyak dapat kembali stabil.

2. Data Ekonomi Global

Data ekonomi dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara besar lainnya akan terus mempengaruhi prospek permintaan minyak. Investor akan memantau indikator ekonomi seperti pertumbuhan GDP, angka pengangguran, dan data manufaktur untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan ekonomi global dan dampaknya terhadap permintaan energi.

3. Kebijakan OPEC+ dan Geopolitik

Keputusan kebijakan OPEC+ terkait produksi minyak dan peristiwa geopolitik lainnya juga akan mempengaruhi pasar minyak. Kebijakan produksi dan peristiwa politik di negara-negara penghasil minyak utama dapat berdampak langsung pada keseimbangan pasar dan harga minyak.

Kesimpulan

Harga minyak mentah WTI mengalami peningkatan pada hari Senin setelah periode penurunan tajam, didorong oleh pembelian saat harga turun dan ancaman badai tropis Francine. Meskipun harga minyak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, pasar tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk data ekonomi global, keputusan OPEC+, dan gangguan pasokan. Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan terkait faktor-faktor ini untuk memahami dinamika pasar minyak dan potensi arah pergerakan harga di masa depan.