BPF Malang

Image

Bestprofit | Aussie Menguat di Tengah Risiko Tiongkok

Bestprofit (22/4) – Dolar Australia (AUD) menguat pada hari Senin (21/4), kembali mendekati level psikologis 0,6400 terhadap Dolar AS (USD), didukung oleh membaiknya sentimen risiko global dan pelemahan Dolar AS secara luas. Kenaikan ini menandai pembalikan tren dari pelemahan AUD dalam beberapa pekan terakhir.


AUD Bangkit Bersama Sentimen Risiko Global

Dolar Australia mengalami penguatan signifikan terhadap Dolar AS selama sesi perdagangan Amerika pada Senin (21/4). Pasangan mata uang AUD/USD naik dan menyentuh area 0,6400, mencerminkan pergeseran positif dalam sentimen risiko investor global.

Kinerja kuat mata uang komoditas ini sebagian besar didorong oleh melemahnya Dolar AS, yang berada dalam tekanan menyusul gejolak geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter di AS. Indeks Dolar AS (DXY) turun dan diperdagangkan defensif di dekat zona 99,70, gagal mendapatkan keuntungan dari data ekonomi AS yang sebenarnya cukup solid.

Bestprofit | Dolar Australia Naik, Dolar AS Melemah

Data PDB Tiongkok Dorong Harapan Pasar

Salah satu pemicu utama penguatan AUD datang dari Tiongkok—mitra dagang terbesar Australia. Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal pertama 2025 tumbuh sebesar 5,4% secara tahunan (YoY), melampaui ekspektasi pasar. Selain itu, indikator aktivitas ekonomi untuk bulan Maret, termasuk produksi industri dan penjualan ritel, juga menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Optimisme atas pemulihan ekonomi Tiongkok memberikan dorongan pada mata uang negara-negara yang sangat bergantung pada permintaan Negeri Tirai Bambu, dan AUD termasuk di antaranya. Sebagai mata uang yang secara historis dipandang sebagai proksi pertumbuhan Tiongkok, Aussie cenderung merespons langsung terhadap setiap perubahan dalam ekonomi Tiongkok.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Masih Menjadi Risiko

Meskipun data ekonomi dari Tiongkok memberikan angin segar, pemulihan AUD tetap dinilai rapuh. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih berlanjut, menciptakan ketidakpastian yang terus membayangi pasar global. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengarahkan penyelidikan atas kemungkinan pengenaan tarif terhadap semua impor mineral penting, mengutip alasan keamanan nasional.

Sebagai tanggapan, Tiongkok memperketat pengawasan terhadap ekspor tanah jarang dengan menerbitkan lisensi baru, sebuah langkah yang dipandang sebagai tekanan balik terhadap sektor-sektor vital AS seperti teknologi dan pertahanan.

Dalam konteks ini, para analis dari ING menyebut AUD sebagai “barometer” ketegangan perdagangan global. Mereka menegaskan bahwa sentimen terhadap Aussie sangat bergantung pada perkembangan dalam hubungan dagang AS-Tiongkok, bahkan lebih besar daripada pengaruh kebijakan moneter domestik Australia sendiri.

Ekspektasi Pelonggaran RBA Tekan Daya Tahan AUD

Sementara faktor eksternal memberi dukungan jangka pendek, kondisi domestik Australia masih menjadi hambatan bagi AUD. Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan Mei, sebagai respons terhadap tekanan dari “decoupling global” dan perlambatan ekonomi domestik.

Pemangkasan suku bunga yang diantisipasi ini dapat membatasi ruang penguatan lebih lanjut bagi AUD, karena suku bunga yang lebih rendah membuat mata uang kurang menarik bagi investor global. Para pelaku pasar telah mulai memperhitungkan langkah dovish dari RBA ini dalam harga saat ini, namun keputusan resmi nanti tetap bisa menimbulkan volatilitas tambahan.

Pergeseran Arah Pasar Global: Emas Naik, Dolar Melemah

Penguatan AUD juga terjadi di tengah dinamika global yang lebih luas, termasuk lonjakan harga emas ke rekor tertinggi mendekati $3.430 per ounce. Logam mulia ini mendapatkan dukungan dari permintaan safe haven dan imbal hasil Treasury AS yang lebih rendah.

Sentimen investor yang mulai beralih ke aset-aset yang lebih aman menjadi sinyal bahwa risiko global tetap tinggi, meskipun ada titik terang seperti data ekonomi Tiongkok. Dalam konteks ini, AUD tetap berada dalam posisi yang ambigu: satu sisi didorong oleh permintaan komoditas, di sisi lain ditekan oleh gejolak geopolitik.

Pejabat Tiongkok Isyaratkan Pembicaraan Dagang Lanjutan

Dalam perkembangan yang agak mengejutkan, pejabat Tiongkok menyatakan keterbukaan untuk melanjutkan pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat, asalkan Washington mengadopsi nada yang lebih “sopan” dan menghormati prinsip-prinsip dasar hubungan bilateral.

Pernyataan ini memberi secercah harapan bahwa eskalasi tarif bisa dihindari dan stabilitas perdagangan global dapat dipulihkan. Jika perundingan ini membuahkan hasil positif, AUD berpotensi mendapatkan dorongan lebih lanjut, mengingat statusnya sebagai indikator utama kesehatan hubungan perdagangan AS-Tiongkok.

Analisis Teknis AUD/USD: Level Kunci yang Perlu Diperhatikan

Secara teknikal, AUD/USD menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang stabil, dengan level 0,6400 menjadi titik resistance utama dalam jangka pendek. Jika pasangan ini berhasil menembus dan bertahan di atas level tersebut, potensi menuju 0,6450 atau bahkan 0,6500 akan terbuka.

Namun, jika tekanan eksternal kembali meningkat atau RBA mengadopsi kebijakan yang lebih dovish dari perkiraan, AUD bisa kembali tertekan ke bawah, dengan support utama berada di area 0,6330 hingga 0,6280.

Prospek ke Depan: AUD Tetap Rentan, Tapi Berpeluang

Ke depan, pergerakan AUD kemungkinan akan terus dipengaruhi oleh dua faktor utama: arah kebijakan RBA dan dinamika hubungan dagang global. Jika ketegangan AS-Tiongkok mereda dan data ekonomi Tiongkok terus menguat, AUD bisa mempertahankan momentumnya.

Namun, jika retorika proteksionisme meningkat atau RBA memutuskan untuk memangkas suku bunga lebih agresif dari perkiraan, maka Aussie bisa kembali ke jalur penurunan.


Kesimpulan: AUD di Titik Kritis dalam Peta Risiko Global

Dolar Australia saat ini berdiri di persimpangan antara kekuatan eksternal yang mendukung dan tekanan domestik yang menekan. Di satu sisi, data positif dari Tiongkok dan pelemahan Dolar AS memberikan dorongan bagi AUD untuk pulih. Namun di sisi lain, risiko geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan RBA menjadi faktor pembatas.

Dengan pasar global yang terus bergerak cepat, investor dan pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan terbaru dalam konflik dagang AS-Tiongkok, pernyataan bank sentral, serta indikator ekonomi utama dari Australia dan Tiongkok. Untuk saat ini, AUD mungkin masih bisa menikmati pantulan singkat, tetapi landasan jangka panjangnya tetap rentan terhadap badai ekonomi global yang belum reda.