BPF Malang

Image

Bestprofit | Dolar Australia Naik, Dolar AS Melemah

Bestprofit (10/4) – Pada hari Rabu (09/4), Dolar Australia (AUD) mencatat penguatan signifikan terhadap Dolar AS (USD), menembus pertengahan level 0,6100-an selama sesi perdagangan Amerika. Kenaikan ini terjadi di tengah pelemahan Dolar AS secara luas, dipicu oleh pergeseran sentimen pasar menuju aset berisiko setelah Presiden Donald Trump tiba-tiba mengumumkan penghentian sebagian besar tarif selama 90 hari.

Meskipun secara teknikal pasangan mata uang AUD/USD masih menunjukkan kecenderungan bearish, fundamental global yang berubah telah memberikan ruang sementara bagi mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti AUD untuk bernapas.

1. Trump Hentikan Tarif: Pasar Merespons Positif

Salah satu katalis utama penguatan AUD adalah langkah mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump, yang secara tiba-tiba mengumumkan bahwa sebagian besar tarif “timbal balik” akan dihentikan selama 90 hari. Langkah ini tidak hanya memengaruhi hubungan dagang Amerika Serikat dengan mitra globalnya, tetapi juga mengubah sentimen investor secara drastis.

Pasar saham global langsung merespons dengan reli tajam, dengan indeks Dow Jones menembus level psikologis 40.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kenaikan tajam dalam ekuitas ini mencerminkan pergeseran besar menuju selera risiko atau risk-on, sebuah kondisi yang umumnya mendorong penguatan mata uang berbasis komoditas dan ekspor seperti AUD.

Bestprofit | Dolar AS Tertekan Tarif Tambahan untuk Tiongkok

2. AUD Diuntungkan Dari Melemahnya Dolar AS

Seiring dengan sentimen positif di pasar saham, Dolar AS kehilangan kekuatannya, terutama karena investor mulai mengalihkan dana dari aset-aset safe haven seperti USD ke instrumen yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi. Hal ini memberikan dorongan tambahan bagi Dolar Australia, yang cenderung menguat saat risiko global menurun.

Indeks Dolar AS (DXY) turun tajam dalam beberapa sesi sebelumnya, namun berhasil menemukan sedikit stabilitas di dekat level 103,00 pasca rilis risalah Federal Reserve. Meskipun demikian, arah jangka menengah DXY masih dibayangi oleh ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga dan inflasi, yang bisa terus menekan kekuatan Dolar AS.


Kunjungi juga : bestprofit futures

3. Risalah Rapat Fed: Ketidakpastian Membayangi

Risalah rapat Federal Reserve (Fed) untuk bulan Maret yang dirilis pada hari Rabu menyoroti “kompromi sulit” yang sedang dihadapi para pembuat kebijakan, yaitu antara inflasi yang masih tinggi dan prospek pertumbuhan yang terus melemah.

Pejabat Fed menegaskan bahwa risiko inflasi tetap menjadi perhatian utama, meskipun ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi mulai melambat. Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan dapat menambah kompleksitas pada arah kebijakan moneter.

Thomas Barkin dari Richmond Fed dan Alberto Musalem dari St. Louis Fed menambahkan bahwa ketidakpastian global, termasuk tarif dan dinamika inflasi, berpotensi menunda penyesuaian suku bunga lebih lanjut. Pernyataan ini memberi sinyal bahwa The Fed mungkin akan mengambil pendekatan lebih hati-hati dalam beberapa bulan mendatang.

4. Sentimen Risk-On Dorong Mata Uang Berisiko

Pergeseran sentimen global ke arah risk-on membuat investor kembali mengincar mata uang berisiko, termasuk AUD, NZD, dan mata uang pasar berkembang. Penguatan AUD pada hari Rabu mencerminkan minat pasar yang meningkat terhadap aset-aset yang diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.

Namun, di tengah perayaan pasar, tetap ada peringatan bahwa kondisi ini bisa bersifat sementara, terutama jika ketegangan dagang kembali meningkat atau data ekonomi menunjukkan pelemahan signifikan.

5. Tiongkok Dikecualikan: AUD Tetap Dibayangi Risiko

Meski pengumuman Trump memberi angin segar sementara bagi pasar global, pengecualian Tiongkok dari jeda tarif tersebut menjadi catatan penting. Tarif terhadap barang impor dari Tiongkok tidak hanya tetap diberlakukan, tetapi bahkan dinaikkan menjadi 125% sebagai tanggapan atas balasan tarif Beijing sebesar 84%.

Bagi Australia, hal ini menjadi perhatian serius karena ekonomi Australia sangat tergantung pada ekspor ke Tiongkok. Gangguan dalam perdagangan global, khususnya antara AS dan Tiongkok, bisa berdampak negatif pada permintaan ekspor Australia, yang pada gilirannya membatasi potensi kenaikan AUD dalam jangka panjang.

6. Perspektif Teknikal: AUD/USD Masih Rentan

Secara teknikal, meskipun AUD/USD mencatat penguatan tajam pada hari Rabu, indikator momentum dan pola pergerakan harga menunjukkan bahwa pasangan ini masih berada dalam tren menurun. Rata-rata pergerakan (moving average) jangka menengah dan panjang tetap mengarah ke bawah, menandakan bahwa dominasi penjual belum benar-benar sirna.

Penguatan terbaru mungkin hanya merupakan retracement teknikal dalam tren bearish yang lebih luas. Analis teknikal memperkirakan bahwa level resistensi penting berikutnya berada di sekitar 0,6150 dan 0,6200, sementara support kuat terlihat di 0,6050.

7. Kebijakan RBA dan Tantangan Ke Depan

Reserve Bank of Australia (RBA) juga menghadapi tantangan besar dalam menentukan arah kebijakan moneternya. Di tengah tekanan dari inflasi yang mereda dan potensi perlambatan ekonomi global, bank sentral diperkirakan akan menahan diri dari kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Ekspektasi terhadap pendekatan dovish dari RBA dapat membatasi ruang kenaikan AUD dalam waktu dekat, terutama jika data ekonomi domestik menunjukkan pelemahan lanjutan. Kombinasi dari ketidakpastian eksternal dan kebijakan moneter yang hati-hati bisa menahan AUD di bawah tekanan, meskipun terdapat dukungan jangka pendek dari pelemahan USD.

Kesimpulan: AUD Naik Tapi Waspada

Penguatan Dolar Australia pada hari Rabu merupakan respons terhadap perubahan besar dalam lanskap perdagangan global dan sentimen pasar. Langkah Trump untuk menangguhkan sebagian besar tarif telah mendorong reli risk-on dan memicu pelemahan Dolar AS, memberikan dorongan sementara bagi AUD.

Namun, prospek jangka menengah hingga panjang tetap kompleks. Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang belum mereda, ketidakpastian kebijakan The Fed, dan potensi tekanan terhadap ekspor Australia semuanya akan memainkan peran penting dalam menentukan arah AUD/USD ke depan.

Meskipun AUD menikmati momen penguatan, investor harus tetap waspada terhadap risiko global yang bisa berubah dengan cepat. Kombinasi antara analisis teknikal dan fundamental tetap menjadi alat penting untuk menghadapi volatilitas pasar yang tinggi.