BPF Malang

Image

Bestprofit | Dolar AS Melemah, Pasar Tanggapi Sinyal Trump

Bestprofit (4/3) – Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, mengalami penurunan tajam pada hari Senin. Penurunan ini dipicu oleh optimisme yang meningkat terkait potensi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia, yang telah membebani permintaan terhadap aset safe haven seperti dolar AS. Di tengah perkembangan positif di kawasan Eropa dan sejumlah sinyal yang lebih baik terkait kemungkinan resolusi konflik, sentimen risiko pun mulai membaik, mengurangi daya tarik dolar AS sebagai tempat berlindung.

Selain itu, data ekonomi AS yang dirilis juga turut mempengaruhi pergerakan dolar AS. Aktivitas manufaktur yang bervariasi memberikan gambaran yang beragam mengenai kesehatan ekonomi negara tersebut. Meskipun ada sinyal positif dari beberapa indikator, data tersebut juga menunjukkan bahwa ekonomi AS masih menghadapi tantangan. Akibatnya, DXY terjun kembali dari level tertinggi yang tercatat pada minggu lalu dan membatalkan kenaikan yang terjadi pada hari Jumat. Keputusan yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump terkait tarif China, meskipun signifikan, tampaknya tidak cukup memberikan dampak besar terhadap dolar AS.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Optimisme Geopolitik Memengaruhi Sentimen Pasar

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pelemahan dolar AS adalah optimisme yang meningkat seputar potensi kesepakatan damai di Ukraina. Para pemimpin Eropa telah memberikan sinyal kesiapan mereka untuk mendukung jaminan keamanan bagi Ukraina, yang meningkatkan harapan bahwa konflik yang berlangsung lama tersebut dapat segera berakhir. Optimisme ini berimbas pada peningkatan sentimen risiko di pasar global, yang pada gilirannya mengurangi permintaan terhadap aset yang lebih aman seperti dolar AS.

Ketegangan geopolitik antara AS, Ukraina, dan Rusia telah mendorong banyak investor untuk beralih ke dolar AS sebagai tempat berlindung. Namun, dengan kabar baik mengenai kemungkinan resolusi konflik, eksposur risiko mulai kembali ke pasar, sehingga mengurangi daya tarik dolar. Terlebih lagi, ketegangan politik yang mereda memberikan sinyal bahwa pasar dapat kembali fokus pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas global.

Dampak Data Ekonomi AS terhadap Dolar

Sementara faktor geopolitik memberikan dampak besar terhadap pergerakan dolar, data ekonomi AS yang dirilis juga turut memengaruhi arah pergerakan DXY. Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur ISM untuk bulan Februari, yang merupakan salah satu indikator utama bagi kesehatan sektor manufaktur, meleset dari perkiraan pasar. Angka yang tercatat adalah 50,3, sedikit di bawah perkiraan 50,5 dan turun dibandingkan dengan angka 50,9 yang tercatat pada bulan Januari. Meskipun PMI Manufaktur ISM masih menunjukkan adanya ekspansi di sektor manufaktur, laju pertumbuhannya lebih lambat dari yang diharapkan, memberikan sinyal adanya pelambatan dalam aktivitas bisnis.

Namun, data yang lebih positif datang dari PMI Manufaktur Global S&P untuk Februari, yang tercatat lebih kuat dari perkiraan pasar. PMI ini naik menjadi 52,7, lebih tinggi dibandingkan dengan pembacaan awal yang tercatat di angka 51,2. Kenaikan ini menunjukkan adanya ekspansi yang lebih luas dalam sektor manufaktur global, memberikan gambaran yang lebih optimis tentang kondisi ekonomi secara keseluruhan. Meskipun PMI Manufaktur AS sedikit mengecewakan, data global menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih tumbuh, yang dapat memperkuat keyakinan pasar terhadap pemulihan ekonomi.

Kenaikan Harga yang Dibayar dan Penurunan Pesanan Baru

Selain PMI Manufaktur, data dari subindeks Harga yang Dibayar ISM juga menjadi perhatian utama. Angka untuk subindeks ini melonjak ke angka 62,4, lebih tinggi dari perkiraan pasar dan menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan angka 54,9 di bulan Januari. Kenaikan harga yang dibayar menunjukkan bahwa biaya bahan baku dan input lainnya mungkin terus meningkat, yang dapat membebani sektor manufaktur dan mempengaruhi margin keuntungan perusahaan.

Namun, meskipun ada lonjakan harga, komponen Pesanan Baru ISM mengalami penurunan yang cukup signifikan. Angkanya turun ke 48,6, mencerminkan penurunan yang tajam dari angka 55,1 di bulan Januari. Penurunan dalam pesanan baru ini dapat diartikan sebagai indikasi bahwa permintaan di sektor manufaktur mulai melambat, yang berpotensi menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi AS ke depannya. Penurunan pesanan baru ini juga berpotensi menambah kekhawatiran mengenai prospek ekonomi yang lebih lemah, yang dapat memperburuk sentimen pasar terhadap dolar AS.

Reaksi Pasar Terhadap Data Ekonomi dan Perkembangan Geopolitik

Reaksi pasar terhadap data ekonomi dan perkembangan geopolitik tercermin dalam perdagangan di Wall Street yang beragam. Indeks-indeks utama AS mencatatkan kenaikan dan penurunan yang cukup marjinal, mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar. Di satu sisi, optimisme seputar potensi kesepakatan damai Ukraina memberikan dorongan bagi sentimen positif.

Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS terus mengalami penurunan, memperpanjang tren penurunan yang terjadi sejak minggu lalu. Penurunan imbal hasil ini mencerminkan harapan pasar bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga mengingat adanya data ekonomi yang kurang kuat dan ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor geopolitik.

Peluang Penurunan Suku Bunga Federal Reserve

Menurut data dari CME FedWatch Tool, kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni meningkat, meskipun beberapa peluang masih mendukung suku bunga yang tetap stabil. Jika Federal Reserve memutuskan untuk menurunkan suku bunga, hal ini dapat lebih lanjut melemahkan dolar AS, karena suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi daya tarik aset yang berdenominasi dolar, seperti obligasi AS.

Penurunan suku bunga juga dapat memperburuk kekhawatiran pasar mengenai prospek pertumbuhan ekonomi AS, yang sudah tercermin dalam data PMI Manufaktur ISM dan Pesanan Baru. Meskipun demikian, jika sentimen positif terhadap resolusi konflik Ukraina terus meningkat, hal ini dapat memberikan dorongan lebih lanjut bagi risiko pasar dan mendorong investor untuk mengurangi eksposur mereka terhadap dolar AS sebagai aset safe haven.

Kesimpulan

Pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) pada hari Senin disebabkan oleh kombinasi faktor geopolitik dan data ekonomi yang beragam. Optimisme terkait potensi kesepakatan damai Ukraina mengurangi permintaan terhadap dolar AS sebagai aset safe haven, sementara data ekonomi AS yang bervariasi menunjukkan adanya ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi. Meskipun PMI Manufaktur ISM sedikit mengecewakan, data PMI Manufaktur Global menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur global. Kenaikan harga yang dibayar dan penurunan pesanan baru menambah keraguan mengenai prospek ekonomi. Dengan kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve yang meningkat, dolar AS diperkirakan akan terus berada di bawah tekanan, sementara pasar berfokus pada perkembangan geopolitik dan kebijakan moneter di masa depan.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!