
Bestprofit | Emas Terkoreksi Ringan
Bestprofit (6/5) – Harga emas mengalami penurunan tipis pada perdagangan awal Asia, memicu spekulasi tentang kemungkinan koreksi teknis setelah reli kuat di sesi sebelumnya. Meskipun demikian, indikator teknikal menunjukkan bahwa logam mulia ini tetap berada dalam tren naik yang solid, dengan dukungan teknikal yang menjaga harga dari penurunan lebih dalam. Artikel ini akan mengulas pergerakan harga emas terkini, faktor teknikal yang mendasari tren, serta potensi arah harga dalam waktu dekat.
Penurunan Tipis Setelah Lonjakan Kuat
Pada perdagangan Selasa pagi waktu Asia, harga emas spot tercatat turun 0,1% ke level $3.333,67 per ons. Penurunan ini terjadi setelah harga emas berjangka untuk pengiriman bulan depan ditutup naik sekitar 2,5% pada hari Senin. Kenaikan signifikan tersebut sebagian besar dipicu oleh aksi beli spekulatif dan short-covering — saat pelaku pasar yang sebelumnya menjual emas (short) membeli kembali untuk menutup posisi mereka, sehingga mendorong harga naik tajam.
Menurut Matt Simpson, analis pasar senior di FOREX.com dan City Index, pergerakan ini kemungkinan mencerminkan koreksi teknis setelah lonjakan yang sangat cepat. Dalam keterangannya melalui email, Simpson menjelaskan bahwa meskipun harga turun sedikit, tren keseluruhan masih menunjukkan momentum bullish yang kuat.
Bestprofit | Emas Tertekan, Menuju Penurunan Mingguan
Dukungan Teknis pada Simple Moving Average 20 Hari
Salah satu indikator teknikal yang menjadi perhatian analis adalah Simple Moving Average (SMA) 20 hari, yang saat ini berfungsi sebagai level dukungan dinamis. SMA 20 hari banyak digunakan oleh para trader teknikal untuk mengidentifikasi tren jangka pendek. Ketika harga tetap di atas garis ini, itu menunjukkan bahwa sentimen pasar secara umum masih positif.
Harga emas yang bertahan di atas SMA 20 hari menandakan bahwa pasar belum mengubah arah secara signifikan, meskipun ada penurunan jangka pendek. Dengan demikian, penurunan 0,1% bisa dianggap sebagai konsolidasi sehat dalam tren naik yang lebih luas.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Tren Bullish Masih Mendominasi
Jika dilihat dari grafik harian, momentum emas tetap berada dalam saluran naik (uptrend channel) yang mapan. Sejak awal tahun, harga emas telah menunjukkan kekuatan luar biasa, terutama karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, pelemahan dolar AS, dan ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral besar seperti Federal Reserve.
Matt Simpson menambahkan bahwa tren bullish saat ini telah mendapatkan momentum tambahan sejak pertengahan April, didukung oleh meningkatnya permintaan dari investor institusional dan retail yang mencari aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik.
Faktor Fundamental yang Mendukung Emas
Di luar analisis teknikal, beberapa faktor fundamental juga turut mendorong reli harga emas belakangan ini:
-
Ketidakpastian Geopolitik: Ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian politik di beberapa negara ekonomi besar memicu minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
-
Inflasi dan Suku Bunga: Meskipun inflasi global mulai menunjukkan tanda-tanda melambat, suku bunga riil (yang disesuaikan dengan inflasi) tetap rendah atau bahkan negatif di beberapa negara. Hal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai penyimpan nilai.
-
Permintaan Bank Sentral: Bank-bank sentral di berbagai negara berkembang terus menambah cadangan emas mereka sebagai upaya diversifikasi dari cadangan devisa berbasis dolar AS.
Short-Covering vs. Permintaan Nyata
Salah satu pertanyaan besar saat ini adalah: apakah lonjakan harga baru-baru ini semata-mata disebabkan oleh short-covering, ataukah ada permintaan riil yang menopangnya?
Short-covering seringkali menciptakan reli harga yang cepat namun tidak bertahan lama, karena tidak didukung oleh pembelian fundamental. Namun, jika emas berhasil bertahan di atas level resistance kunci setelah reli ini, maka ada kemungkinan besar bahwa harga akan mengalami konsolidasi di level yang lebih tinggi dan bukan kembali turun.
Simpson menggarisbawahi pentingnya level support dan resistance utama sebagai indikator apakah harga emas akan terus naik atau kembali mengalami tekanan jual. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar akan memantau dengan cermat apakah harga dapat menstabilkan diri di atas level-level ini dalam beberapa hari mendatang.
Level-Level Kunci yang Harus Diperhatikan
Beberapa level teknikal penting yang saat ini menjadi fokus pasar:
-
Support terdekat: Sekitar $3.310–$3.320/oz, sejalan dengan SMA 20 hari.
-
Resistance psikologis: $3.350/oz, yang jika tertembus, bisa membuka jalan menuju $3.380/oz atau lebih tinggi.
-
Support jangka menengah: SMA 50 hari di kisaran $3.270/oz, yang menjadi indikator penting jika harga terkoreksi lebih dalam.
Level-level ini akan menjadi medan pertempuran antara pembeli dan penjual dalam menentukan arah harga selanjutnya.
Prospek Jangka Pendek: Konsolidasi atau Kenaikan Lanjutan?
Melihat kondisi teknikal dan fundamental saat ini, prospek jangka pendek emas kemungkinan adalah konsolidasi dalam kisaran sempit antara $3.320–$3.350. Namun, jika sentimen positif terhadap logam mulia ini terus berlanjut, terutama jika didukung oleh penurunan dolar AS atau sinyal dovish dari The Fed, harga emas bisa melanjutkan kenaikannya ke level lebih tinggi.
Namun demikian, pelaku pasar disarankan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan koreksi teknis yang lebih dalam, terutama jika emas gagal bertahan di atas level support dinamisnya.
Kesimpulan
Penurunan tipis harga emas pada perdagangan awal Asia tampaknya mencerminkan koreksi teknis setelah reli signifikan sehari sebelumnya. Meski demikian, tren teknikal jangka menengah masih tetap bullish, dengan dukungan yang kuat di sekitar SMA 20 hari. Dukungan ini, dikombinasikan dengan faktor fundamental seperti ketegangan geopolitik dan permintaan dari bank sentral, menjaga prospek positif untuk emas.
Pelaku pasar kini akan memantau apakah momentum yang dibangun oleh short-covering dapat berkembang menjadi permintaan jangka panjang yang mendorong harga ke level lebih tinggi. Level support dan resistance utama akan menjadi titik kritis dalam menentukan arah harga selanjutnya.