BPF Malang

Image

Bestprofit | Emas Tertekan, Menuju Penurunan Mingguan

Bestprofit (5/5) – Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, harga emas bergerak turun, mengikuti penurunan mingguan kedua berturut-turut. Harga emas spot tercatat turun 0,4% menjadi $3.228,50 per ons pada pukul 1:41 siang ET (17:41 GMT). Penurunan ini terjadi setelah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda, serta laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, yang memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, dampak dari ketegangan perdagangan AS-China, serta analisis tren pasar yang terjadi saat ini.

1. Harga Emas Turun pada Jumat dan Penurunan Mingguan Kedua

Emas adalah salah satu aset yang sering dipilih sebagai tempat berlindung (safe haven) oleh investor ketika ketidakpastian ekonomi atau politik meningkat. Namun, pada 2 Mei 2025, harga emas mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa harga emas spot turun 0,4% menjadi $3.228,50 per ons pada pukul 1:41 siang ET (17:41 GMT), sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih tinggi pada $3.243,30 per ons.

Penurunan harga ini menunjukkan bahwa investor mulai merasa lebih optimistis terhadap prospek ekonomi global setelah adanya tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Bestprofit | Momentum Emas Melemah, NFP Jadi Sorotan

2. Meredanya Ketegangan Perdagangan AS-China

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah ketegangan perdagangan antara AS dan China. Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan ini telah memicu kecemasan global yang membuat investor mencari perlindungan pada aset-aset yang lebih aman seperti emas. Namun, pada Jumat 2 Mei, Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa AS telah menunjukkan kesediaannya untuk bernegosiasi mengenai tarif, dan bahwa pintu Beijing terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut.

Pernyataan ini menandakan kemungkinan terjadinya deeskalasi dalam ketegangan perdagangan, yang pada gilirannya mengurangi ketidakpastian global. Hal ini berdampak pada harga emas, yang sebelumnya didorong oleh keresahan investor terhadap dampak potensi perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut. Menurut Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, harga emas mencapai puncaknya pada $3.500 per ons, dan dengan meredanya ketegangan perdagangan, harga tersebut mungkin tidak akan tercapai lagi dalam waktu dekat.


Kunjungi juga : bestprofit futures

3. Laporan Pekerjaan yang Kuat dan Dampaknya terhadap Harga Emas

Salah satu faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan harga emas adalah laporan pekerjaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan. Data terbaru menunjukkan bahwa lapangan kerja nonpertanian di AS meningkat sebanyak 177.000 pekerjaan pada bulan April, melebihi perkiraan yang hanya 130.000 pekerjaan. Hasil ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tumbuh dengan stabil, yang memberikan keyakinan lebih pada investor terhadap stabilitas ekonomi.

Namun, meskipun laporan pekerjaan ini positif, para analis mencatat bahwa dampaknya terhadap pasar tenaga kerja terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump masih belum terlihat secara jelas. Sebagai contoh, kebijakan tarif yang diberlakukan dalam beberapa bulan terakhir mungkin belum menunjukkan dampak signifikan pada angka pekerjaan atau ekonomi secara keseluruhan.

4. Pengaruh Laporan Pekerjaan terhadap Kebijakan Suku Bunga Federal Reserve

Laporan pekerjaan yang kuat ini juga mengurangi ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Sebelumnya, banyak trader memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juni 2025, sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi dan dampak perang dagang. Namun, dengan data ketenagakerjaan yang lebih baik, investor kini lebih yakin bahwa suku bunga mungkin tidak akan dipangkas secepat yang mereka perkirakan sebelumnya.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membuat instrumen investasi seperti obligasi dan deposito lebih menarik bagi investor dibandingkan dengan emas, yang tidak memberikan imbal hasil. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan terhadap emas sebagai tempat berlindung dan menambah tekanan pada harga emas.

5. Pergerakan Hasil Obligasi dan Implikasinya untuk Emas

Salah satu faktor lain yang mempengaruhi harga emas adalah pergerakan hasil obligasi, terutama obligasi Treasury 10 tahun AS. Pada 2 Mei 2025, hasil obligasi Treasury acuan meningkat, yang menunjukkan bahwa investor lebih memilih obligasi sebagai instrumen investasi yang lebih aman daripada emas. Ketika hasil obligasi meningkat, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.

Seiring dengan meningkatnya hasil obligasi, harga emas bisa turun lebih lanjut, dengan beberapa analis memprediksi bahwa harga emas dapat menembus level support penting di sekitar $3.200 per ons. Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, menyatakan bahwa dengan melemahnya permintaan sebagai tempat berlindung, harga emas dapat tertekan lebih jauh.

6. Perkembangan Harga Logam Mulia Lainnya: Perak, Platinum, dan Paladium

Selain emas, perak, platinum, dan paladium juga mencatatkan pergerakan yang signifikan pada 2 Mei 2025. Perak spot tercatat turun 1,3% menjadi $31,98 per ons, mengikuti tren penurunan mingguan yang terjadi pada logam mulia tersebut. Sementara itu, harga platinum sedikit naik 0,1% menjadi $959,20 per ons, dan paladium naik 0,6% menjadi $946,18 per ons.

Namun, meskipun ada kenaikan pada platinum dan paladium, ketiga logam mulia tersebut secara keseluruhan berada dalam jalur penurunan mingguan. Ini mencerminkan tekanan yang lebih besar pada pasar logam mulia secara keseluruhan, meskipun harga masing-masing logam masih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda, seperti permintaan industri dan ketegangan geopolitik.

7. Outlook Harga Emas ke Depan

Melihat ke depan, beberapa faktor kunci akan terus mempengaruhi harga emas. Meredanya ketegangan perdagangan AS-China dan laporan ekonomi yang lebih baik dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas, tetapi ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter The Fed tetap menjadi faktor penting yang dapat mengubah arah pasar.

Apakah harga emas akan kembali naik atau terus turun sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter yang akan diterapkan oleh The Fed. Investor dan analis pasar akan terus memantau indikator-indikator ekonomi, termasuk data pekerjaan dan inflasi, serta setiap perkembangan terkait perdagangan internasional yang dapat memengaruhi permintaan terhadap logam mulia ini.

Kesimpulan

Harga emas pada 2 Mei 2025 mengalami penurunan, yang disebabkan oleh meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China, laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, dan pergerakan hasil obligasi yang lebih tinggi. Meskipun harga emas diperkirakan tidak akan mencapai level tertinggi sebelumnya, beberapa faktor masih dapat mempengaruhi pergerakan harga ke depannya. Para investor perlu terus memantau dinamika pasar global dan kebijakan ekonomi yang dapat memberikan dampak signifikan pada pasar emas.