BPF Malang

Image

Bestprofit | Emas Turun, Tapi Kenaikan Beruntun Terus Berlanjut

Bestprofit (30/9) – Harga emas mengalami penurunan sebesar 0,9% menjadi sekitar $2.648 per ons pada hari Jumat, 27 September 2024. Penurunan ini terjadi setelah logam mulia tersebut mencapai rekor tertinggi $2.672 sebelumnya di hari yang sama. Meskipun harga emas turun, tren umum menunjukkan bahwa logam kuning ini tetap menarik perhatian investor. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, dan dampak dari ketidakpastian geopolitik terhadap investasi emas.

Aksi Ambil Untung Investor

Penurunan harga emas pada akhir September ini sebagian besar dipicu oleh aksi ambil untung oleh investor. Setelah mengalami kenaikan yang signifikan, banyak investor yang memilih untuk menjual sebagian aset mereka untuk merealisasikan keuntungan. Kenaikan harga emas sebesar 1,6% selama seminggu sebelumnya, didorong oleh kebijakan moneter yang lebih dovish dari Federal Reserve, menciptakan momen ideal bagi beberapa investor untuk mengambil keuntungan. Ketika harga emas menyentuh level tertinggi, ketidakpastian dalam pasar sering kali mendorong investor untuk mencari keamanan dalam aset seperti emas. Namun, saat harga mencapai puncaknya, aksi ambil untung menjadi hal yang wajar dan diharapkan.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Pengaruh Pemangkasan Suku Bunga oleh Federal Reserve

Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas dalam beberapa waktu terakhir adalah kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase menunjukkan komitmen bank sentral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian. Saat suku bunga rendah, biaya peluang untuk memegang emas batangan—yang tidak memberikan imbal hasil—menjadi lebih rendah. Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 56,7% pada bulan November, dan peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin sebesar 43,3%. Jika prediksi ini menjadi kenyataan, dapat dipastikan bahwa permintaan untuk emas akan terus meningkat. Sebagai aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai, emas sering kali dilirik oleh investor saat kondisi moneter menjadi longgar.

Stimulus Ekonomi Tiongkok

Selain kebijakan Fed, langkah-langkah stimulus terbaru dari Tiongkok juga turut berkontribusi terhadap lonjakan harga emas. Tiongkok, sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia, sering kali mempengaruhi pasar global. Kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan hal ini menciptakan sentimen positif di pasar komoditas, termasuk emas. Ketika ekonomi Tiongkok mengalami perlambatan, investor cenderung mencari perlindungan melalui aset yang lebih stabil. Emas menjadi pilihan utama karena dianggap sebagai “safe haven.” Oleh karena itu, keputusan pemerintah Tiongkok untuk menerapkan langkah-langkah stimulus menjadi salah satu pendorong utama bagi peningkatan harga emas.

Ketidakpastian Geopolitik

Ketidakpastian geopolitik yang terus berlangsung juga memengaruhi permintaan emas. Dalam situasi di mana stabilitas politik dan ekonomi menjadi tanda tanya, investor lebih cenderung beralih ke aset yang dianggap lebih aman. Krisis di berbagai belahan dunia—seperti konflik, perang dagang, dan ketegangan diplomatik—menjadi pendorong bagi investor untuk mencari perlindungan dalam bentuk emas. Emas memiliki sejarah panjang sebagai aset safe haven. Ketika pasar saham bergejolak atau ketika terjadi ketidakpastian politik, permintaan akan emas cenderung meningkat. Ini mengapa dalam beberapa bulan terakhir, harga emas mengalami lonjakan yang signifikan.

Prospek Jangka Panjang untuk Emas

Meskipun harga emas mengalami penurunan jangka pendek, prospek jangka panjang tetap cerah. Dengan adanya kebijakan pemangkasan suku bunga yang kemungkinan besar akan berlanjut, serta ketidakpastian geopolitik yang terus ada, emas kemungkinan akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik. Investor yang mencari perlindungan nilai dan potensi keuntungan di masa depan cenderung terus berinvestasi dalam emas. Seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, permintaan akan emas sebagai aset penyimpan nilai diperkirakan akan meningkat.

Kesimpulan

Harga emas mungkin mengalami fluktuasi jangka pendek, tetapi faktor-faktor makroekonomi seperti kebijakan suku bunga, stimulus ekonomi, dan ketidakpastian geopolitik terus mendukung permintaan untuk logam mulia ini. Meskipun investor melakukan aksi ambil untung, tren positif yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa emas tetap menjadi salah satu aset yang menarik. Sebagai investor, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya fluktuasi harga jangka pendek, tetapi juga potensi jangka panjang yang dimiliki oleh emas. Dengan kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kebijakan moneter yang mendukung, emas kemungkinan akan terus bersinar sebagai pilihan investasi di masa depan.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!