BPF Malang

Image

Bestprofit | Emas Turun Tipis, Koreksi Teknis Diharapkan

Bestprofit (14/3) – Pada sesi perdagangan Asia yang berlangsung baru-baru ini, harga emas menunjukkan penurunan tipis setelah mencatatkan lonjakan signifikan sebelumnya. Emas berjangka bulan depan yang ditutup pada rekor tertinggi semalam memicu kemungkinan koreksi teknis. Penurunan harga ini tidak terlalu signifikan, namun memberikan gambaran mengenai volatilitas yang dapat terjadi dalam pasar logam mulia.

Koreksi Teknis Pasca Rekor Tertinggi

Emas spot pada saat itu tercatat turun sekitar 0,1% di level $2.986,42 per ounce. Meskipun mengalami penurunan, harga emas masih sangat mendekati level tertingginya yang sebelumnya tercatat, menunjukkan bahwa pasar masih dalam sentimen bullish secara keseluruhan. Menurut Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, penurunan ini dapat dilihat sebagai bagian dari koreksi teknis yang wajar setelah harga emas mencapai rekor tertinggi. Koreksi teknis ini adalah hal biasa dalam pasar yang sangat dinamis, di mana harga suatu aset mengalami penurunan sementara setelah mencapai titik puncaknya, sebelum kembali melanjutkan tren sebelumnya.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Prospek Emas Mencapai $3.000 per Ounce

Meskipun ada penurunan kecil, prospek harga emas masih sangat positif. Para analis pasar percaya bahwa logam mulia ini semakin mungkin untuk mencapai dan bahkan mungkin melampaui level $3.000 per ounce dalam sesi perdagangan mendatang. Pergerakan harga emas ini tidak lepas dari kondisi ekonomi global yang terus memberikan dorongan kuat bagi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Dolar AS Terus Mengalami Tekanan

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas adalah kondisi dolar AS yang terus berada di bawah tekanan. Meskipun dolar AS sempat menguat dalam beberapa waktu terakhir, tetapi di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak investor yang lebih memilih untuk mengalihkan portofolio mereka ke aset yang dianggap lebih aman, salah satunya adalah emas. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya, karena harga emas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih terjangkau.

Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS yang Menurun

Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turut mendukung pergerakan harga emas yang lebih tinggi. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah biasanya menarik bagi para investor, karena memberikan keuntungan yang lebih sedikit. Dalam situasi ini, banyak yang beralih ke aset-aset seperti emas yang cenderung tidak terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga atau tingkat pengembalian yang rendah. Keadaan ini menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang lebih menarik, mengingat sifatnya sebagai pelindung nilai dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.

Volatilitas Pasar Saham dan Kondisi Ekonomi Global

Pasar saham global yang masih mengalami volatilitas juga berperan dalam mendongkrak harga emas. Ketidakpastian yang melanda pasar saham, ditambah dengan kekhawatiran terhadap inflasi dan resesi ekonomi di berbagai belahan dunia, membuat investor lebih memilih untuk berinvestasi di aset-aset yang stabil dan aman. Dalam kondisi seperti ini, emas sering kali menjadi pilihan utama, karena sifatnya yang dapat mempertahankan nilainya meskipun terjadi ketidakpastian di pasar lainnya.

Faktor-Faktor Pendukung Harga Emas yang Lebih Tinggi

Terdapat sejumlah faktor lain yang semakin memperkuat argumen bahwa emas dapat terus mencapai harga yang lebih tinggi. Pertama, ketegangan geopolitik yang terus meningkat, seperti perang dagang dan ketegangan politik antarnegara, cenderung meningkatkan ketidakpastian global. Keadaan ini menyebabkan investor mencari perlindungan di aset-aset yang dianggap lebih stabil, dengan emas menjadi pilihan utama.

Kedua, inflasi yang tetap tinggi di banyak negara besar di dunia turut memberi dorongan positif bagi emas. Seiring dengan meningkatnya biaya hidup dan kekhawatiran akan daya beli yang semakin menurun, emas menjadi salah satu instrumen investasi yang mampu mempertahankan daya tariknya di tengah ketidakpastian inflasi. Dalam banyak kasus, emas dipandang sebagai aset pelindung nilai terhadap inflasi.

Analisis Teknikal Emas

Secara teknikal, emas saat ini berada dalam tren yang kuat. Meski ada sedikit koreksi pada harga emas, banyak analis percaya bahwa penurunan harga ini hanya bersifat sementara dan emas akan kembali bergerak naik dalam jangka pendek. Berdasarkan analisis teknikal, emas bisa saja mencapai titik tertinggi baru, yaitu di level $3.000 per ounce, jika tren positif ini berlanjut.

Para analis juga melihat bahwa titik support bagi harga emas berada pada level sekitar $2.950, yang berarti jika harga emas jatuh ke level ini, kemungkinan besar akan terjadi pembelian kembali. Hal ini mendukung prospek bahwa harga emas bisa kembali bangkit setelah sedikit koreksi, terutama jika kondisi makroekonomi global terus mendukung pertumbuhan harga emas.

Kesimpulan: Potensi Emas Mencapai Harga Tertinggi Baru

Meskipun harga emas mengalami penurunan tipis di sesi perdagangan Asia, prospek untuk harga emas tetap sangat positif. Dengan terus berlanjutnya tekanan terhadap dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, serta volatilitas pasar saham global, emas tetap menjadi pilihan utama bagi banyak investor sebagai aset safe haven. Banyak analis yang percaya bahwa harga emas semakin dekat untuk mencapai $3.000 per ounce, dan koreksi harga yang terjadi saat ini hanya sementara. Dalam jangka panjang, potensi harga emas untuk terus naik tetap terbuka lebar, terutama jika faktor-faktor ekonomi global yang mendukung terus berlanjut.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!