BPF Malang

Image

Bestprofit | EUR/USD Turun Setelah Isyarat Pemangkasan Suku Bunga ECB

Bestprofit (18/12) – Pada hari Selasa (17/12), pasangan mata uang EUR/USD mengalami penurunan signifikan dan jatuh di bawah level resistensi psikologis 1,0500. Penurunan ini terjadi di tengah penguatan Dolar AS yang didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengambil langkah lebih agresif dalam kebijakan moneternya, meskipun diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada hari Rabu. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan EUR/USD, termasuk kebijakan Fed, kondisi pasar, dan prospek untuk pasar mata uang ke depan.

1. Penguatan Dolar AS dan Pengaruhnya terhadap EUR/USD

Pasangan EUR/USD terus menunjukkan volatilitas tinggi, dengan penurunan pada 17 Desember menandakan kelemahan mata uang Euro terhadap Dolar AS. Pada sesi tersebut, EUR/USD jatuh di bawah level psikologis 1,0500, sebuah level yang telah lama dianggap sebagai batas signifikan dalam pergerakan harga pasangan ini. Faktor utama di balik pergerakan ini adalah penguatan Dolar AS yang didorong oleh kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Penguatan Dolar AS ini berhubungan langsung dengan ekspektasi pasar bahwa Fed akan mengambil langkah yang sedikit lebih agresif terkait dengan kebijakan suku bunga. Meskipun pasar telah memperkirakan bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan kebijakan yang akan datang, prospek untuk kebijakan yang lebih hawkish (agresif) dalam jangka panjang tetap menjadi perhatian bagi para pelaku pasar.

2. Kebijakan Federal Reserve dan Dampaknya terhadap Pasar Mata Uang

Pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada hari Rabu, Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman utamanya sebesar 25 basis poin, membawa suku bunga utama ke kisaran 4,25%-4,50%. Langkah ini didorong oleh data ekonomi yang menunjukkan adanya penurunan inflasi (disinflasi) di AS, namun masih ada kekhawatiran mengenai tingkat pengangguran yang lebih rendah dari yang diperkirakan oleh Fed sebelumnya. Menurut alat CME FedWatch, pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps dalam pertemuan kebijakan mendatang. Namun, meskipun ada penurunan suku bunga, pasar juga mengantisipasi bahwa Fed akan membiarkan suku bunga tetap pada level yang relatif tinggi dalam pertemuan bulan Januari mendatang. Hal ini mencerminkan pandangan yang lebih hati-hati terhadap langkah-langkah lebih lanjut dalam pelonggaran kebijakan moneter. Macquarie: Analis di Macquarie mengungkapkan bahwa sikap Fed bisa sedikit berubah menjadi “hawkish” dari sebelumnya yang lebih “dovish.” Mereka mencatat bahwa perlambatan dalam laju disinflasi AS, tingkat pengangguran yang lebih rendah dari yang diproyeksikan Fed pada bulan September, serta sentimen positif di pasar keuangan AS, semuanya berkontribusi pada sikap yang lebih hawkish tersebut. Dengan kebijakan yang sedikit lebih ketat dan proyeksi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, Dolar AS diharapkan tetap mempertahankan kekuatannya. Hal ini berpotensi menekan EUR/USD lebih lanjut, mengingat ketidakpastian ekonomi di kawasan Euro yang semakin meningkat.

3. Faktor-Faktor Penggerak EUR/USD Selain Kebijakan Fed

Selain keputusan kebijakan yang diambil oleh Federal Reserve, ada beberapa faktor lain yang turut memengaruhi pergerakan EUR/USD. Salah satunya adalah kondisi ekonomi di kawasan Euro, yang saat ini menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Meskipun kawasan Euro telah menghadapi beberapa pemulihan dari dampak resesi yang terdahulu, data ekonomi yang keluar dari kawasan ini tidak sekuat yang diharapkan, yang turut memberikan tekanan pada mata uang Euro. Ekonomi Kawasan Euro yang Lemah: Data ekonomi terbaru dari kawasan Euro menunjukkan adanya potensi penurunan dalam pertumbuhan ekonomi, meskipun beberapa negara seperti Jerman mengalami pemulihan terbatas. Namun, ketidakpastian terkait dengan kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB) dan ketegangan geopolitik di Eropa, seperti ketidakpastian terkait dengan Brexit atau konflik Rusia-Ukraina, tetap menjadi beban bagi Euro. Sementara itu, Dolar AS memperoleh dukungan dari sentimen positif terkait dengan prospek ekonomi AS yang relatif lebih kuat, terutama di sektor tenaga kerja dan pasar saham. Data yang menunjukkan angka pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan dan peningkatan optimisme pasar berkontribusi pada peningkatan permintaan untuk Dolar AS.

4. Peran Data Ekonomi dalam Pengambilan Keputusan Bank Sentral

Keputusan kebijakan dari baik Federal Reserve maupun European Central Bank sangat dipengaruhi oleh data ekonomi yang keluar setiap bulannya. Di Amerika Serikat, data ketenagakerjaan yang lebih baik dari ekspektasi telah memberikan gambaran positif mengenai kekuatan pasar tenaga kerja AS, yang pada gilirannya mendukung ekspektasi bahwa Fed akan lebih berhati-hati dalam pelonggaran kebijakan moneter meskipun inflasi mulai mereda. Tingkat Pengangguran yang Lebih Rendah: Tingkat pengangguran di AS telah mencatatkan penurunan yang lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian AS tetap resilien meskipun ada kebijakan moneter yang ketat. Dalam situasi ini, Fed cenderung akan mengadopsi sikap yang lebih hawkish untuk memastikan inflasi tetap terkendali tanpa mengorbankan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih baik. Di sisi lain, kawasan Euro masih berjuang dengan tingkat pengangguran yang relatif lebih tinggi, meskipun ada beberapa perbaikan. Selain itu, inflasi di kawasan Euro masih menunjukkan angka yang cukup tinggi, meskipun ECB telah berupaya mengatasinya dengan kebijakan moneter yang lebih ketat. Namun, masalah-masalah struktural dan geopolitik yang terjadi di Eropa memberikan ketidakpastian yang lebih besar bagi investor, yang berkontribusi pada kelemahan Euro terhadap Dolar AS.

5. Prospek EUR/USD di Masa Depan

Melihat pergerakan EUR/USD dan ekspektasi terhadap kebijakan moneter dari kedua bank sentral, prospek jangka pendek untuk pasangan mata uang ini tampak cukup rapuh. Dolar AS kemungkinan akan tetap menguat jika Federal Reserve tetap mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi dan menunjukkan sikap hawkish dalam pertemuan-pertemuan mendatang. Selain itu, data ekonomi AS yang kuat dan optimisme pasar terkait dengan pemulihan ekonomi juga mendukung penguatan Dolar. Namun, di sisi lain, ada potensi bahwa kebijakan ECB yang lebih ketat dan perbaikan kondisi ekonomi di Eropa bisa memberikan dukungan bagi Euro dalam jangka menengah. Kekuatan Euro kemungkinan akan sangat bergantung pada bagaimana ECB mengelola kebijakan moneternya dan apakah ada perkembangan positif dalam kondisi geopolitik Eropa.

Kesimpulan

Pada hari Selasa (17/12), EUR/USD jatuh di bawah level 1,0500, mencerminkan penguatan Dolar AS yang didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih hawkish meskipun ada pemangkasan suku bunga yang diperkirakan sebesar 25 bps. Faktor-faktor seperti tingkat pengangguran yang lebih rendah di AS, disinflasi yang lebih lambat, serta prospek kebijakan Fed yang lebih ketat berkontribusi pada penguatan Dolar AS. Di sisi lain, kondisi ekonomi yang rapuh di kawasan Euro dan ketidakpastian geopolitik tetap memberikan tekanan pada Euro, menjadikan EUR/USD rentan terhadap penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!