BPF Malang

Bestprofit (25/7) – Harga emas mengalami kenaikan pada hari Rabu (24/7) sebagai respons terhadap pelemahan dolar AS yang signifikan. Dalam pasar spot, harga emas naik sebesar 0,1% menjadi mencapai $2.411,50 per ons pada pukul 17.47 GMT, sementara harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 0,3% dan ditutup pada $2.415,70. Kenaikan ini mencerminkan pergeseran perilaku investor yang semakin memperhatikan indikasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve.

Dampak Pelemahan Dolar terhadap Harga Emas

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,2%. Pelemahan ini membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang selain dolar AS, karena harga emas yang diukur dalam mata uang lain menjadi lebih rendah. Fenomena ini menggambarkan hubungan yang terbalik antara harga emas dan dolar AS, di mana pelemahan dolar cenderung mendorong kenaikan harga emas.

---

Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

---

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Emas

Peningkatan harga emas juga dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Investor sangat menantikan laporan tentang Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal kedua yang dijadwalkan pada hari Kamis, serta data Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk bulan Juni yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini dianggap penting karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.

Implikasi Kebijakan Ekonomi India terhadap Pasar Emas Global

Langkah India untuk memangkas bea masuk impor emas dan perak dari 15% menjadi 6% juga mempengaruhi dinamika pasar emas global. India, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, memiliki dampak signifikan terhadap harga dan permintaan emas global. Pemangkasan ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan fisik emas dari India, yang pada gilirannya dapat mendukung harga emas secara keseluruhan. bestprofit

Antisipasi Terhadap Kebijakan Federal Reserve

Menurut alat CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan probabilitas 100% bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang. Langkah ini diharapkan dapat merangsang ekonomi AS yang menghadapi tekanan dari ketegangan perdagangan global dan perlambatan ekonomi global secara umum. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi biaya oportunis untuk menyimpan emas, yang biasanya tidak menghasilkan pendapatan berbunga.

Faktor Politik dan Geopolitik

Di samping faktor ekonomi, pasar juga sedang memantau perkembangan dalam kampanye pemilihan umum AS. Spekulasi mengenai kandidat dari kedua partai besar, terutama antara Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat dan mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik, dapat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan ekonomi AS di masa depan.

Pergerakan Harga Logam Mulia Lainnya

Selain emas, harga perak spot mengalami penurunan sebesar 0,6% menjadi $29,05 per ons. Sementara itu, harga platinum naik sekitar 1,1% menjadi $953,43 per ons dan paladium juga mengalami kenaikan sebesar 1,4% menjadi $938,88 per ons. Pergerakan harga logam-logam ini mencerminkan dinamika pasar yang beragam, di mana investor memilih untuk mengalokasikan investasi mereka berdasarkan ekspektasi pergerakan harga dan faktor-faktor ekonomi global.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas pada hari Rabu, 24 Juli, merupakan hasil dari kombinasi faktor ekonomi, kebijakan moneter global, dan perkembangan politik yang kompleks. Pelemahan dolar AS telah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven, sementara antisipasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve dan kebijakan impor India terhadap emas juga memainkan peran penting dalam menentukan arah pasar. Bagaimanapun, pasar tetap rentan terhadap volatilitas yang dapat dipengaruhi oleh berita dan data ekonomi yang akan datang.