BPF Malang

Image

Bestprofit | Minyak Mengalami Penurunan Mingguan Terbesar Sejak Mei

Bestprofit (29/7) – Pada hari Jumat, 26 Juli, harga minyak mengalami penurunan tajam akibat ketidakpastian pasar yang dipicu oleh aktivitas perdagangan algoritmik dan pertimbangan permintaan dari Tiongkok. Penurunan harga minyak ini mencerminkan dinamika kompleks yang memengaruhi pasar energi global, termasuk fluktuasi pasar ekuitas dan kebijakan ekonomi di negara-negara besar pengimpor minyak.

Penurunan Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI)

West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan yang signifikan, turun mendekati $77 per barel dan mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak awal Mei. Penurunan ini mencerminkan tekanan jual yang sedang berlangsung, yang diperburuk oleh aktivitas perdagangan algoritmik yang memanfaatkan ketidakpastian pasar. Selain itu, penurunan harga minyak juga didorong oleh kemunduran lebih luas di pasar ekuitas awal minggu ini.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Tekanan Jual dan Kemunduran Pasar Ekuitas

Tekanan jual di pasar minyak dipengaruhi oleh pedagang algoritmik yang cenderung memperkuat fluktuasi harga dengan memanfaatkan pola dan tren pasar. Ketika pasar ekuitas mengalami kemunduran, hal ini sering kali berdampak pada pasar komoditas, termasuk minyak. Aktivitas perdagangan algoritmik, yang sering kali mengandalkan data pasar secara real-time untuk membuat keputusan investasi, memperburuk volatilitas harga minyak. Kemunduran di pasar ekuitas awal minggu ini turut memperburuk sentimen pasar minyak, menyebabkan harga minyak berjuang untuk mempertahankan kenaikannya. Hal ini menambah kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi. bestprofit

Dampak Pemangkasan Suku Bunga Tiongkok

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga memainkan peran penting dalam penurunan harga minyak. Beijing telah memangkas suku bunga minggu ini sebagai bagian dari upaya untuk merangsang ekonominya. Tiongkok, sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, mempengaruhi permintaan global terhadap minyak. Penurunan suku bunga di Tiongkok menunjukkan adanya upaya untuk mengatasi perlambatan ekonomi, yang dapat mengurangi konsumsi energi dan berdampak negatif pada harga minyak.

Penurunan Stok Minyak AS dan Kondisi Pasar

Di sisi lain, data minggu ini menunjukkan penurunan keempat dalam persediaan minyak AS, yang telah turun ke level terendah sejak Februari. Penurunan stok ini menunjukkan kondisi pasar yang ketat dalam jangka pendek, dengan timespreads menunjukkan adanya keketatan pasokan. Meskipun data persediaan menunjukkan penurunan, sinyal campuran dari pasar global membuat kontrak berjangka minyak tetap terkunci dalam kisaran perdagangan sekitar $4 minggu ini. Penurunan persediaan minyak AS mencerminkan pengurangan stok yang dapat mendukung harga minyak, namun pengaruh faktor-faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian pasar global juga turut mempengaruhi pergerakan harga.

Dampak Pemotongan Pasokan dan Ekspektasi Suku Bunga AS

Minyak mentah tetap sedikit menguat tahun ini, didorong oleh pemotongan pasokan dari aliansi OPEC+ dan ekspektasi bahwa suku bunga AS akan lebih rendah. Aliansi OPEC+ telah melakukan pemotongan produksi untuk mendukung harga minyak, sementara ekspektasi terhadap penurunan suku bunga AS memberikan dorongan tambahan bagi harga minyak. Namun, ketidakpastian mengenai keputusan kebijakan masa depan, termasuk potensi pelonggaran pembatasan oleh kartel produsen, dapat memengaruhi pasar minyak secara signifikan.

Pertemuan Komite Pemantauan OPEC+ dan Prospek Masa Depan

Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi prospek harga minyak adalah keputusan yang akan diambil oleh OPEC+ mengenai kebijakan produksi mereka. Rapat komite pemantauan daring yang dijadwalkan pada 1 Agustus akan menjadi titik fokus bagi pengamat pasar. Pasar akan memantau dengan cermat apakah kartel produsen akan melonggarkan pembatasan produksi atau mempertahankan kebijakan saat ini. Keputusan OPEC+ dapat mempengaruhi keseimbangan pasar minyak global, dengan potensi dampak besar pada harga. Jika kartel produsen memutuskan untuk melonggarkan pembatasan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak dan menekan harga lebih lanjut. Sebaliknya, jika mereka mempertahankan kebijakan pemotongan, harga minyak dapat mengalami stabilisasi atau bahkan peningkatan.

Pergerakan Harga Minyak Brent

Harga minyak Brent untuk pengiriman September turun 1,5% menjadi $81,13 per barel pada hari Jumat. Penurunan ini mengikuti pola yang serupa dengan WTI, mencerminkan penurunan harga minyak global secara keseluruhan. Pergerakan harga Brent menunjukkan dampak faktor-faktor global yang lebih luas terhadap pasar minyak, termasuk kondisi ekonomi internasional dan kebijakan energi.

Kesimpulan

Harga minyak mengalami penurunan tajam pada hari Jumat karena ketidakpastian pasar yang dipicu oleh perdagangan algoritmik dan pertimbangan permintaan dari Tiongkok. Penurunan ini mencerminkan dinamika kompleks yang mempengaruhi pasar energi global, termasuk kemunduran pasar ekuitas, pemangkasan suku bunga Tiongkok, dan penurunan stok minyak AS. Sementara harga minyak tetap sedikit menguat tahun ini berkat pemotongan pasokan dari OPEC+ dan ekspektasi untuk suku bunga AS yang lebih rendah, ketidakpastian mengenai kebijakan masa depan dan keputusan OPEC+ dapat memengaruhi pergerakan harga di masa depan. Investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ini untuk menilai dampak pada pasar minyak global dan menyesuaikan strategi investasi mereka sesuai dengan perubahan kondisi pasar.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!

demo bpf, demo bestprofit futures, bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures malang