Bestprofit (13/12) – Harga minyak memasuki jalur kenaikan mingguan pada pekan ini, didorong oleh prospek sanksi yang lebih ketat dari Amerika Serikat terhadap Iran dan Rusia. Meski pasar global menghadapi kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan tahun depan, momentum bullish yang dipicu oleh potensi pengetatan kebijakan perdagangan minyak oleh AS memberi sentimen positif di pasar. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak, termasuk sanksi AS, proyeksi pasokan global, dan langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara besar penghasil minyak.
Harga Minyak Menguat Dipicu Sanksi terhadap Iran dan Rusia
Pada pekan ini, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $70 per barel, naik sekitar 4% dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, minyak Brent ditutup di atas $73 per barel. Kenaikan harga ini sebagian besar didorong oleh prospek peningkatan sanksi terhadap Iran dan Rusia, dua negara penghasil minyak utama yang telah lama menjadi target kebijakan keras AS.
Presiden terpilih Donald Trump, yang telah memilih penasihat keamanan nasional yang cenderung hawkish, berjanji untuk kembali memberlakukan “tekanan maksimum” terhadap Iran. Hal ini diharapkan akan membatasi ekspor minyak Iran lebih lanjut, yang berpotensi menambah ketatnya pasokan global. Sementara itu, pemerintahan Biden yang akan segera berakhir sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap perdagangan minyak Rusia. Tindakan ini kemungkinan akan membatasi kemampuan Rusia untuk mengeksploitasi sumber daya minyaknya, terutama dalam menghadapi lonjakan ketegangan geopolitik yang dipicu oleh invasi ke Ukraina.
Lonjakan Permintaan Opsi dan Volatilitas Pasar
Ketegangan geopolitik yang meningkat telah memicu lonjakan permintaan dalam pasar opsi minyak, terutama dalam kontrak berjangka Brent dan WTI. Pada penutupan perdagangan Kamis, keduanya menunjukkan bias terhadap opsi panggilan, mencerminkan ekspektasi bullish di kalangan para trader mengenai prospek pasokan yang lebih ketat di pasar global.
Volatilitas tersirat juga menunjukkan lonjakan tajam, mencerminkan ketidakpastian yang tinggi mengenai arah pergerakan harga minyak. Ketika harga minyak mulai dipengaruhi oleh spekulasi tentang kebijakan sanksi AS yang lebih ketat, ketegangan geopolitik, dan pemulihan ekonomi global, pasar minyak menjadi lebih rentan terhadap fluktuasi harga yang signifikan.
Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Global di Tahun 2024
Meskipun ada sentimen positif yang berasal dari potensi pengetatan pasokan akibat sanksi terhadap Iran dan Rusia, pasar minyak masih dihadapkan pada masalah kelebihan pasokan yang terus membayangi. Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), pasar minyak global diperkirakan akan mengalami kelebihan pasokan yang cukup besar pada tahun 2024, meskipun OPEC+ baru-baru ini memutuskan untuk menunda pemulihan pasokan yang menganggur.
Kelebihan pasokan global ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan produksi minyak di negara-negara penghasil non-OPEC, seperti AS dan Kanada. Selain itu, beberapa negara OPEC, meskipun berada dalam kesepakatan untuk menurunkan produksi, masih berpotensi meningkatkan output mereka, menambah tekanan pada harga minyak di pasar global.
Dampak Potensial dari Kebijakan Tarif Kanada terhadap AS
Selain perkembangan kebijakan AS terkait sanksi terhadap Iran dan Rusia, ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada juga dapat mempengaruhi pasar minyak. Baru-baru ini, Kanada mengisyaratkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan penggunaan pajak ekspor pada komoditas utama yang diekspornya ke AS, termasuk uranium dan minyak, jika Donald Trump melanjutkan ancamannya untuk mengenakan tarif besar pada produk-produk Kanada.
Namun, pejabat Kanada menyatakan bahwa tindakan ini akan menjadi pilihan terakhir, mengingat dampak negatif yang dapat timbul bagi kedua ekonomi. Meskipun demikian, ketegangan perdagangan antara kedua negara ini dapat menambah ketidakpastian di pasar energi dan memperburuk volatilitas harga minyak.
Pasokan Minyak Global dan Keputusan OPEC+
Sementara harga minyak cenderung bergerak naik pada minggu ini, masalah kelebihan pasokan global tetap menjadi perhatian utama di pasar. Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa meskipun ada peningkatan ketegangan geopolitik dan potensi sanksi baru terhadap Iran dan Rusia, OPEC+ akan tetap menghadapi tantangan besar dalam mengatur pasokan minyak di pasar global.
OPEC+ baru-baru ini memutuskan untuk menunda pemulihan pasokan yang menganggur, sebuah langkah yang diambil untuk menjaga keseimbangan pasar dan mendukung harga minyak. Meskipun demikian, dengan tingginya permintaan dari negara-negara besar dan produksi yang terus meningkat dari negara-negara non-OPEC, kelebihan pasokan pada 2024 mungkin masih sulit dihindari.
Proyeksi Harga Minyak di Masa Depan
Secara keseluruhan, harga minyak diprediksi akan terus berada dalam rentang ketat dalam beberapa bulan mendatang. Walaupun ada dorongan positif yang berasal dari potensi sanksi terhadap Iran dan Rusia, kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan yang akan datang tetap membayangi pasar. Harga minyak berjangka tetap diperdagangkan dalam kisaran yang relatif sempit sejak pertengahan Oktober, mencerminkan ketidaktahuan investor mengenai arah pasar minyak di masa depan.
Bila sanksi terhadap Rusia dan Iran benar-benar memperketat pasokan minyak, harga minyak berpotensi naik lebih tinggi. Namun, jika proyeksi kelebihan pasokan untuk tahun 2024 terbukti akurat, maka kenaikan harga mungkin akan terbatas. Pasar minyak kemungkinan besar akan terus dipengaruhi oleh kebijakan OPEC+, keputusan pemerintah AS mengenai sanksi dan tarif, serta dinamika perdagangan global.
Kesimpulan
Harga minyak memasuki jalur kenaikan mingguan yang cukup signifikan pada pekan ini, sebagian besar didorong oleh prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran dan Rusia. Meskipun demikian, pasar minyak juga dihadapkan pada kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan global yang diperkirakan terjadi pada tahun 2024. Sanksi terhadap negara-negara penghasil minyak besar ini dan kebijakan OPEC+ dalam menanggapi permintaan global akan terus memainkan peran penting dalam menentukan arah harga minyak. Seiring dengan fluktuasi pasar yang tinggi dan ketidakpastian yang ada, investor dan trader perlu terus memantau perkembangan kebijakan global serta dinamika pasar minyak untuk memahami tren harga yang lebih luas.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!