BPF Malang

Image

Bestprofit | Minyak Turun, Catat Kerugian Mingguan

Bestprofit (24/2) – Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan, mencatatkan kerugian mingguan setelah beberapa faktor yang memengaruhi pasar global. Harga minyak berjangka Brent turun sebesar $2,05, atau 2,68%, menjadi $74,43 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan $2,08, atau 2,87%, menjadi $70,40 per barel. Penurunan ini mencatatkan kerugian mingguan untuk kedua jenis minyak tersebut, dengan harga minyak Brent turun 0,4% dalam sepekan, dan harga minyak mentah WTI AS merosot 0,5%.

Meskipun harga minyak mengalami penurunan tajam, berbagai faktor geopolitik dan ekonomi global terus memengaruhi pasar. Ketidakpastian politik dan gangguan pasokan menjadi beberapa faktor utama yang turut memberikan tekanan pada harga minyak, sementara perkembangan di sektor energi AS juga berperan dalam pergerakan harga tersebut.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Faktor Penyebab Penurunan Harga Minyak

Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak mengalami penurunan pada Jumat (21/2). Salah satu faktor utama adalah meredanya ketegangan geopolitik yang sempat memberi dorongan bagi harga minyak. Beberapa waktu sebelumnya, ketegangan di Timur Tengah, terutama terkait dengan konflik Gaza, sempat menyebabkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan minyak. Namun, pada pekan ini, situasi di kawasan tersebut relatif lebih tenang, dan gencatan senjata yang masih berlaku di Gaza mengurangi kekhawatiran tersebut.

Selain itu, ketidakpastian yang melanda Ukraina juga berpengaruh terhadap pasar minyak. Ketidakpastian ini berhubungan dengan kemungkinan kesepakatan damai yang dapat memengaruhi stabilitas pasokan energi, khususnya di Eropa. Perdagangan minyak global sangat dipengaruhi oleh situasi geopolitik yang tidak stabil, dan meskipun ketegangan di Ukraina belum sepenuhnya mereda, ketidakpastian ini menciptakan kondisi yang tidak mendukung harga minyak untuk bertahan di level tertinggi.

Kenaikan Stok Minyak Mentah AS

Selain ketegangan geopolitik, faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga minyak adalah laporan mengenai kenaikan stok minyak mentah AS. Pada Kamis (19/2), Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS mengalami peningkatan, yang memberi dampak negatif pada harga minyak. Kenaikan stok ini sebagian disebabkan oleh pemeliharaan musiman yang sedang berlangsung di kilang-kilang minyak AS, yang mengakibatkan penurunan pemrosesan minyak.

Badan Informasi Energi AS mencatat bahwa meskipun permintaan terhadap bahan bakar tetap stabil, pemeliharaan musiman ini mengurangi kapasitas pemrosesan minyak dan meningkatkan stok yang tidak terpakai. Kenaikan stok ini memberikan sinyal kepada pasar bahwa pasokan minyak di AS cukup melimpah, yang mengarah pada penurunan harga minyak di pasar global.

Peningkatan Rig Minyak dan Gas Alam di AS

Salah satu indikator lain yang memengaruhi harga minyak adalah jumlah rig minyak dan gas alam di AS. Laporan dari perusahaan jasa energi Baker Hughes menunjukkan bahwa jumlah rig minyak dan gas alam di AS mengalami peningkatan. Pada minggu yang berakhir 21 Februari 2025, jumlah rig meningkat sebanyak empat rig, mencapai 592 rig, yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2024.

Peningkatan jumlah rig ini menunjukkan bahwa produksi minyak di AS kemungkinan akan meningkat dalam waktu dekat, yang dapat mempengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar global. Meskipun jumlah rig ini hanya merupakan indikator awal untuk produksi, pasar minyak cenderung meresponsnya dengan memperhitungkan kemungkinan peningkatan pasokan minyak mentah dalam beberapa bulan mendatang.

Gangguan Pasokan Minyak dari Rusia dan Kazakhstan

Sementara beberapa faktor seperti kenaikan stok minyak dan ketenangan di Timur Tengah memberi tekanan pada harga minyak, gangguan pasokan juga turut membatasi penurunan harga. Salah satu gangguan pasokan yang terjadi adalah pengurangan aliran minyak melalui Caspian Pipeline Consortium (CPC), rute utama untuk ekspor minyak mentah dari Kazakhstan. Pada hari Selasa (18/2), Rusia mengumumkan bahwa aliran minyak melalui CPC berkurang sebesar 30-40% setelah serangan pesawat nirawak Ukraina di sebuah stasiun pompa.

Meskipun demikian, aliran minyak dari ladang minyak Tengiz di Kazakhstan, yang merupakan salah satu ladang minyak terbesar di negara tersebut, tidak terganggu. Meskipun gangguan pasokan ini memberikan dorongan bagi harga minyak untuk tidak jatuh lebih jauh, tetapi gangguan ini masih relatif terbatas dan tidak cukup untuk mengubah tren penurunan harga minyak secara keseluruhan.

Sentimen Pasar dan Prospek Harga Minyak di Masa Depan

Meskipun harga minyak mencatatkan kerugian mingguan, sentimen pasar global tetap tidak menentu. Pasar minyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berinteraksi, dan proyeksi harga minyak di masa depan sangat bergantung pada kondisi pasokan dan permintaan yang berubah-ubah. Meskipun ada gangguan pasokan di beberapa kawasan, faktor-faktor lain yang mendasari penurunan harga minyak, seperti ketenangan di Timur Tengah dan peningkatan stok minyak di AS, tetap lebih dominan.

Pasar minyak juga terus dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik, terutama yang terjadi di Ukraina. Perkembangan politik di kawasan ini tetap menjadi faktor yang harus dipertimbangkan oleh para pelaku pasar, mengingat dampaknya yang besar terhadap pasokan energi di Eropa. Jika ketegangan di Ukraina terus berlanjut, maka gangguan pasokan yang lebih besar dapat terjadi, yang akan memberi tekanan pada harga minyak.

Peran Permintaan Global dan Kebijakan Energi AS

Selain faktor geopolitik, permintaan global terhadap minyak juga memainkan peran besar dalam pergerakan harga minyak. Permintaan global terhadap energi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, kebutuhan industri, dan kebijakan energi pemerintah di negara-negara besar. Kebijakan energi AS, misalnya, terus berfokus pada peningkatan produksi minyak domestik, yang turut mempengaruhi pasokan dan harga minyak global.

Di sisi lain, permintaan energi dari negara-negara berkembang juga menjadi perhatian. Negara-negara seperti China dan India, yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, membutuhkan pasokan energi yang stabil. Oleh karena itu, fluktuasi harga minyak di pasar global akan terus dipengaruhi oleh permintaan dari negara-negara ini.

Kesimpulan

Harga minyak mentah mengalami penurunan tajam pada hari Jumat (21/2), mencatatkan kerugian mingguan akibat sejumlah faktor yang mempengaruhi pasar global. Ketenangan relatif di Timur Tengah, peningkatan stok minyak mentah AS, dan peningkatan jumlah rig minyak di AS menjadi beberapa faktor yang memberikan tekanan pada harga minyak. Selain itu, ketidakpastian geopolitik, khususnya yang terkait dengan Ukraina, turut memengaruhi sentimen pasar.

Meskipun ada gangguan pasokan minyak di beberapa tempat, pasar minyak tetap menghadapi tantangan besar dalam mengimbangi ketidakpastian yang ada. Pergerakan harga minyak ke depan sangat bergantung pada perkembangan pasokan, permintaan, dan situasi geopolitik yang terus berubah. Oleh karena itu, harga minyak diperkirakan akan tetap volatil dalam waktu dekat, dengan potensi penurunan atau lonjakan yang dapat terjadi tergantung pada perkembangan pasar yang lebih luas.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!