BPF Malang

Bestprofit (26/8) – Pada hari Jumat, 23 Agustus, pasar minyak mentah mengalami kenaikan yang signifikan, dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent mengalami penguatan untuk hari kedua berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga, yang mempengaruhi pasar energi global.

Kenaikan Harga Minyak Mentah

Pada penutupan perdagangan Jumat, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober ditutup naik sebesar $1,82, mencapai $74,83 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, yang merupakan patokan global, juga mengalami kenaikan, terakhir terlihat naik $1,85 menjadi $79,07 per barel. Kenaikan ini menandai pergerakan positif yang berkelanjutan pada harga minyak mentah, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan kebijakan moneter global.

---

Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

---

Pernyataan Jerome Powell dan Dampaknya pada Pasar Minyak

Peningkatan harga minyak mentah terjadi setelah pidato penting dari Jerome Powell, Ketua Federal Reserve AS, pada konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Powell mengungkapkan bahwa bank sentral AS siap untuk mulai menurunkan suku bunga dari level tertinggi saat ini dalam 23 tahun. Pernyataan ini membuat pasar merespons dengan positif, karena penurunan suku bunga dapat mempengaruhi permintaan energi secara keseluruhan. Penurunan suku bunga umumnya meningkatkan daya beli konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan energi, termasuk minyak mentah. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman bagi perusahaan energi dan mempengaruhi investasi dalam sektor energi. Kenaikan harga minyak mentah mencerminkan ekspektasi pasar terhadap dampak positif dari kebijakan moneter yang lebih longgar. bestprofit

Permintaan di Tiongkok dan Pengaruhnya pada Harga Minyak

Meskipun harga minyak mentah mengalami kenaikan pada hari Jumat, tantangan besar tetap ada dalam bentuk permintaan global, terutama dari Tiongkok, yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia. Permintaan di Tiongkok tetap rendah karena kondisi ekonomi negara tersebut yang sedang terpuruk. Keterbatasan permintaan dari Tiongkok membatasi potensi kenaikan harga minyak dalam jangka panjang, meskipun ada faktor-faktor pendukung lain. Penurunan permintaan dari Tiongkok berpotensi menahan kenaikan harga minyak mentah di tingkat global.

Risiko Geopolitik dan Pengaruhnya pada Harga Minyak

Selain faktor ekonomi, risiko geopolitik di Timur Tengah juga memainkan peran penting dalam pasar minyak mentah. Selama beberapa waktu, ketegangan dan potensi konflik di wilayah Teluk Persia dapat mengancam pasokan minyak global. Namun, saat ini risiko tersebut terlihat mereda, yang berkontribusi pada penurunan kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak dari kawasan tersebut. Pengurangan ketegangan geopolitik dapat mengurangi volatilitas harga minyak dan memberikan stabilitas lebih pada pasar.

Harapan terhadap OPEC dan Pasokan Minyak

Selain faktor-faktor tersebut, harapan terhadap OPEC juga turut mempengaruhi pasar minyak mentah. Harapan akan peningkatan pasokan dari OPEC ini juga berkontribusi pada pengendalian harga minyak mentah. Pengembalian pasokan dari OPEC diharapkan dapat memberikan keseimbangan lebih baik di pasar dan mengurangi tekanan pada harga minyak. Meskipun demikian, perubahan dalam kebijakan OPEC atau ketidakpastian dalam implementasi kebijakan dapat mempengaruhi pasar minyak secara signifikan.

Kesimpulan

Pada hari Jumat, 23 Agustus, harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga. Investor dan pelaku pasar minyak akan terus memantau perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter, serta faktor-faktor geopolitik yang dapat mempengaruhi harga minyak mentah. Meskipun harga minyak mentah mengalami kenaikan pada hari Jumat, prospek jangka panjang untuk harga minyak tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar energi global.